Membentuk Generasi Pelajar yang Cerdas dan Berkarakter
Bantul (MAN 2 Bantul) - Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa,berakhlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratif dan bertanggungjawab. Dalam permasalan sosial sering terjadi pertikaian,bullying sesama pelajar,banyakknya siswa yang melanggar aturan, bolos,menentang perkataan guru, menyontek walau mereka dibilang cerdas dan banyak juga pelajar yang terlibat klithih dsb.
Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan sehingga generasi cerdas dan berkarakter sangat di perlukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional kita, Selasa(23/4/2024). Guru bahasa Inggris SMA/MA se-Kabupaten Bantul, Marjiyah salah satu guru Man 2 Bantul yang juga menyempatkan hadir di Rumah Makan Bebakaran Manding Jl Parangtritis km 11 Manding Sabdodadi Bantul untuk menghadiri syawalan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa Inggris yang di isi oleh Drs Wiji Raharjo . Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara para pendidik bahasa dalam upaya meningkatkan kemampuan inovasi pembelajaran siswa dalam berbahasa Inggris.
Disertai dengan terpaan hujan yang tak menghalangi semangat peserta acara di mulai dengan dimulai dengan sambutan hangat dari ketua MGMP, Ismi Fajarsih. Beliau menekankan pentingnya pertukaran gagasan dan praktik terbaik dalam pengajaran bahasa Inggris, serta bagaimana kegiatan semacam ini dapat memperkaya pengalaman belajar siswa beberapa agenda minggu berikutnya seperti workshop penggunaan AI yang difasilitasi oleh Uiversitas Sanata Dharma di SMA N 1 Kasihan pada tanggal 30 April dan 7 Mei 2024 dll.
Para peserta kemudian terlibat dalam serangkaian sesi ungkapan halal bihalal ,diskusi yang mencakup topik-topik seperti strategi pengajaran keterampilan berbicara, penggunaan teknologi dalam kelas, dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini. Wiji Raharjo, mengungkapkan dalam peembelajaran guru sebaiknya tidak lupa menerapkan 4 pilar pendidikan yang di gagas oleh UNESCO( United Nations Educational,Scientific, and Cultural Education) yakni:
1. Learning to know.
Pilar ini siswa dituntut paham apa yang diberikan oleh bapak/ibu guru sehingga mereka mampu mengingat untuk menghubungkan serta menggabungkan untuk pemecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.
2. Learning to do .
Pilar ke 2 ini siswa diharapkan untuk memiliki ketrampilan tertentu(Psikomotorik) atau dengan bahasa lain peserta didik trampil berkarya sesuai dengan ilmu yang di dapatkan. Jadi siswa memiliki soft skill dan hard skill.
3. Learning to be.
Berbekal dengan 2 pilar learning to know and learning to do,penguasaan dan ketrampilan merupakan bagian membentuk jati diri sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di di masyarakat.
4. Learning to live together
5. Pilar ke empat ini adalah tujuan hidup manusia sebagai makhluk sosial yang diharapkan bisa hidup sebagai insan hablu minAlloh dan hablu minannas karena di topang olah pilar pilar sebelumnya . Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu menjadikan manusia yang kuat secara spiritual,kuat penguasaan ilmu pengetahuan dan kuat dalam ketrampilan (kognitif,afektif dan psikomotorik
Dengan suasana yang santai namun produktif, guru-guru merasa terinspirasi dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris di sekolah mereka.
Acara tersebut diakhiri dengan semangat kebersamaan ,pemberian tali kasih bagi yang sudah purna (Rini Kuswaryati, Wiji Raharjo,Agus Mujiyono, Siti Darul Hayati, Siti Nur Fatmi dan Sri Suryaningsih) dan foto bersama di Manding Bebakaran bagi guru yang sudah puna dan foto bersama. Dengan demikian, MGMP Bahasa Inggris SMA/MA di kabupaten Bantul tidak hanya menjadi forum untuk bertukar ide, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat hubungan antar guru dalam meningkatkan pembelajaran guna terbrntuknya generasi pelajar yang cerdas dan berkarakter.(MRJ)