MAN 3 Bantul Jadi Tuan Rumah Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi & Kebijakan Baru IKM
Bantul (MAN 3 Bantul) - Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah (KKMA) DIY menggelar workshop Pembelajaran Berdiferensiasi & Kebijakan Baru IKM, Senin (10/6). Dalam kesempatan ini, MAN 3 Bantul menjadi tuan rumah penyelenggaraan workshop ini dan berjalan sukses. Kegiatan ini digelar di Ruang Aula, Ruang Serbaguna, dan Perpustakaan Ulil Albab MAN 3 Bantul.
Sebagai tuan rumah, Kepala MAN 3 Bantul, Syamsul Huda. mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah workshop Pembelajaran Berdiferensiasi & Kebijakan Baru IKM dapat digelar di MAN 3 Bantul. MAN 3 Bantul sebagai madrasah piloting penerapan Kurikulum Merdeka menyambut gembira acara ini. Hal ini sebagai bentuk upgrade dan penguatan madrasah kami dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan menjadi Kurikulum Nasional. MAN 3 Bantul telah dua tahun menerapkan Kurikulum Merdeka dan senantiasa berkomitmen mengikuti kebijakan berkaitan dengan penerapan kurikulum ini di madrasah,” ungkapnya.
Workshop ini bertujuan untuk menguatkan madrasah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), mengingat akan digulirkannya kebijakan baru penerapan kurikulum nasional. Diikuti oleh kepala madrasah dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum se-DIY, KKMA ingin menguatkan setiap madrasah, khususnya pada jenjang madrasah aliyah memahami kebijakan baru implementasi Kurikulum Merdeka.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Abd Su'ud menjelaskan Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan satuan Pendidikan untuk berinovasi. “Kurikulum Merdeka adalah hasil inovasi yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian Agama yang memberikan kebebasan bagi madrasah untuk melaksanakan program pendidikannya. Satuan pendidikan diberi hak penuh dalam menentukan standar kompetensi lulusan, mengolah skill siswa, dan sistem pembelajaran yang fleksibel. Pada dasarnya sistem kurikulum adalah sebuah alat (tools), semua ditentukan oleh kemampuan user-nya, dalam hal ini yaitu guru dan kepala madrasah. Semoga adanya kegiatan ini diharapkan bisa merumuskan strategi dan kreasi yang akan menterjemah peran madrasah di masyarakat,” ujar Su'ud.
Pemaparan mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka lebih lanjut disampaikan oleh Anita Isdarmini, JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda pada Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY. “Implementasi Kurikulum Merdeka berpusat pada muatan esensial untuk membentuk karakter yang berakhlakul karimah. Di dalam IKM, proses pembelajaran dilakukan untuk pembentukan moral, dan kemampuan skill, serta potensi yang dimiliki. Selain itu, guru dituntut untuk dapat mengenali kondisi siswa dalam memahami materi, latar belakang ekonomi siswa, dan daya tangkap peserta didik. Hal itu perlu diperhatikan karena akan berpengaruh dalam proses pendampingan belajar nantinya, sehingga semua siswa akan tumbuh karakter dalam belajar,” ungkap Anita
Usai mengikuti workshop ini, Wakamad Bidang Kurikulum MAN 3 Bantul, Sumarna segera menindaklanjuti dengan membuat perencanaan implementasi kurikulum sesuai dengan arahan yang diberikan saat workshop. “Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka MAN 3 Bantul mengikuti Permedikbudristek No 12 tahun 2024. Di samping itu khusus madrasah sambil menunggu panduan baru, kami masih mengacu aturan yang ada. Usai workshop ini, madrasah akan menindaklanjuti dengan penyusunan SKL dan penyiapan asesmen karakter siswa, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan,” jelas Sumarna. (sal)