MAN 3 Bantul Gelar Bimtek KHA Satuan Pendidikan Ramah Disiplin Postitif dan LPKRA Menuju Ramah Anak Terstandarisasi
Bantul (MAN 3 Bantul) - Madrasah Ramah Anak (MRA) adalah Madrasah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. MAN 3 Bantul sebagai salah satu madrasah layak anak senantiasa melaksanakan program untuk menggaungkan pemenuhan hak-hak anak. Salah satu upaya mewujudkan Madrasah Ramah Anak, MAN 3 Bantul menggelar Bimtek Konvensi Hak Anak Satuan Pendidikan Ramah Disiplin Positif & LPKRA Menuju Ramah Anak yang Terstandarisasi, Senin-Selasa (15-17/01/2024). Bimtek yang digelar di Ruang Aula ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN 3 Bantul. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Bekti Prastyani, Ketua Asosiasi Pendidik Berperspektif Hak Anak dan LPLRA, Kab. Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur dan Ahmad Asari, Sekretaris Asosiasi Pendidik Berperspektif Hak Anak dan LPLRA, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Guru dan tenaga kependidikan MAN 3 Bantul sangat antusias memulai Bimtek hari pertama. Bertindak sebagai pembawa acara dalam kegiatan ini, Nuryo Handoko. Acara dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pengucapan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yang dipandu oleh Sinta Dewi Purwati, guru MAN 3 Bantul.
Usai pembukaan, Kepala Madrasah, Syamsul Huda memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Kamad menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk siswa. Kamad mengungkapkan MAN 3 Bantul merupakan satu-satunya Madrasah Aliyah yang sudah menyelenggarakan BIMTEK tersebut. "Kegiatan ini dilaksanakan agar semua yang bekerja di madrasah memahami pentingnya satuan pendidikan ramah anak, dan kemudian berpartisipasi aktif menciptakan madrasah ramah anak," tegas Huda.
Memasuki acara inti sesi ke-1, Bimtek dipandu moderator, Arief Rachman Anzarudin, guru BK MAN 3 Bantul. Pengantar materi disampaikan oleh Bekti Prasetyani. Bekti Prastyani memulai pemaparan tentang perkembangan anak saat ini. Menurut Bekti anak adalah produk yang Allah ciptakan dengan sesempurna mungkin. "Tidak ada satupun ciptaan Allah yang salah. Jika ditemui anak yang malas, bandel, malas, dan sifat buruk lainnya, hal ini merupakan akumulasi dari perlakuan buruk yang diterima anak dari lingkungannya. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu dasarnya dirumuskan Konvensi Hak Anak (KHA)," paparnya.
Lebih lanjut Bekti menjelaskan satuan pendidikan menjadi tempat aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak. Perkembangan zaman saat ini sering memberikan efek BLAST (boring ‘cepat bosan’, lonely ‘merasa sendiri’, angry ‘marah’, stress ‘stress’, tired ‘mudah capek’) untuk anak. Satuan pendidikan memiliki peran penting untuk mengatasi masalah ini sehingga anak berubah ke arah yang baik, memiliki karakter BEST (behave ‘memiliki perilaku yang baik’, empatic ‘empati’, smart ‘cerdas’, tough ‘tangguh).
Usai pengantar yang dipaparkan Bekti, materi dilanjutkan oleh dan Ahmad Asari tentang Konvensi Hak Anak (KHA). “Salah satu tujuan dibentuknya KHA, yaitu pemberian perlindungan terhadap seluruh anak maupun melakukan penegakan dari hak anak yang berada pada seluruh dunia,” tandas Asari. Asari juga memaparkan tentang prinsip Konvensi Hak Anak, yaitu non diskriminasi, kepentingan terbaik, memenuhi hak hidup dan tumbuh kembang anak serta pasrtisipasi anak.
Mengakhiri sesi ke-1, pemaparan ditutup oleh Catur Hambawanta, Kepala Subsie Registrasi dan Klasifikasi, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Yogyakarta, Kantor Wilayah Kemenkumham Daerah Istimewa Yogyakarta. Catur berbagi mengenai implementasi ramah anak di LPKA. Sementara itu pada sesi ke-2, kegiatan dilanjutkan penyampaian materi tentang Implementasi Satuan Pendidikan Ramah Anak. Bekti memaparkan tujuan utama melindungi anak di satuan pendidikan, pelindung utama, pilar SRA, Konsep SRA, Prinsip SRA, Komponen SRA. Meskipun dilaksanakan pada siang hari, sesi ke-2 berjalan sangat menarik sehingga guru dan tenaga kependidikan MAN 3 Bantul sangat antusias mengikuti hingga akhir acara.
Usai selesai mengikuti Bimtek hari pertama, salah satu guru, Evi Effrisanti mengungkapkan kegiatan bimtek ini sangat luar biasa dan sangat menarik. “Luar biasa, materinya bagus sekali. Penerapan ilmu dalam bimtek hari ini akan memberikan dampak luar biasa untuk madrasah,” ungkap Evi. (sal)