Lestarikan Budaya Jawa, MAN 4 Bantul Gelar Kompetisi Geguritan Pada MS.CO
Bantul (MAN 4 Bantul) - Guna melestarikan budaya dan sastra Jawa, MAN 4 Bantul gelar perlombaan geguritan dalam Manembayo Skill Competition (MS.CO). Lomba geguritan merupakan perlombaan puisi berbahasa Jawa. MSCO Geguritan digelar MAN 4 Bantul pada Sabtu (10/2). Kegiatan ini diikuti oleh 11 siswa jenjang SMP/MTs dari 10 sekolah dan madrasah berbeda se-DIY.
Selain sebagai media pembelajaran, geguritan juga bisa berfungsi sebagai media hiburan. Geguritan ini juga diadakan untuk melihat sejauhmana pelaksanaan pembelajaran sastra, khususnya baca geguritan di sekolah/madrasah, untuk mendeteksi seberapa kemampuan siswa mengapresiasi geguritan secara estetis dan untuk menemukan bakat-bakat siswa dalam menguasai berbagai gaya baca geguritan.
Kompetisi geguritan ini menggandeng guru Bahasa Jawa MAN 4 Bantul, Dewi Sinta serta praktisi Bahasa Jawa lainya yakni Lanjar. Tema yang diusung dalam kompetisi ini adalah budaya, sementara aspek penilaiannya meliputi pembawaan, presentasi, penghayatan serta penampilan. Banyak dari peserta tampil secara totalitas lengkap dengan mengenakan busana Jawa.
Selaku guru Bahasa Jawa sekaligus juri, Dewi Sinta menyebutkan pihaknya sangat mendukung kegiatan kompetisi ini karena, selain sebagai pencarian bakat juga dapat melestarikan budaya Jawa yang sudah mulai tergerus zaman. “Geguritan ini merupakan salah satu sarana menanamkan nilai kebudayaan jawa pada generasi muda. Dengan adanya lomba geguritan ini sedikit banyak anak akan belajar tentang kebudayaan jawa dan menanamkannya dalam nilai pada kehidupan sehari hari,” ujar Dewi.
Dewi juga berharap kedepannya akan terus ada pihak-pihak atau lembaga yang mengadakan kompetisi kebudayaan jawa sehingga dapat terus menjadi ajang pelestarian budaya. Dalam akhir kompetisi diumumkan pemenang lomba yakni dari SMPN 4 Pakem, MTsN 1 Yogyakarta dan MTsN 4 Bantul. Pemenang geguritan diberikan sertifikat, tropi, uang pembinaan hingga golden ticket masuk MAN 4 Bantul. (lel/ica)