Zahra Mutiara Putri Angkasa Siswa MTs Negeri 6 Bantul Duta Digital Influencer
Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menyelenggarakan Training Young Digital Influencer yang melibatkan perwakilan siswa Madrasah Tsanawiyah dari Jawa, Bali, dan NTB. Pelatihan tingkat nasional ini dihelat di Hotel Aria Centra Surabaya (24-26/8). Dari keempat siswa yang dikirim menjadi perwakilan DIY, satu di antaranya adalah Zahra Mutiara Putri Angkasa MTs Negeri 6 Bantul.
Zahra bersama ketiga siswa lainnya yang berasal dari Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta didampingi guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Sleman, Deti Prasetyaningrum. “Ada empat siswi madrasah perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengikuti yakni Marsya Nur Sabrina (MTsN 3 Sleman), Chamelia Putri Enika (MTsN 4 Gunungkidul), Kayla Zahra Adistin (MTsN 1 Yogyakarta), dan Zahra Mutiara Putri Angkasa (MTsN 6 Bantul),” ujar Deti. Ditambahkan Deti bahwa kegiatan ini digelar dengan tujuan merespons perkembangan teknologi dan informasi serta memperkuat karakter siswa sebagai generasi muslim Indonesia yang bijak memanfaatkan IT.
Kepala MTs Negeri 6 Bantul merasa bersyukur ada salah satu siswanya yang ikut kegiatan ini. “MTs Negeri 6 Bantul adalah piloting madrasah digital yang sudah beberapa kali dihadiri dan didampingi dari Direktorat KSKK Madrasah. Keikutsertaan Zahra sangat tepat, sehingga Ia akan mengetahui banyak hal tentang etika dan budaya media digital, kecakapan bermedia gigital dan keamanan dunia media digital yang materinya disampaikan langsung oleh Ketua Umum Cyber Kreasi, Dosen UIN Surakarta dan Pegiat Literasi Digital dan Editor,” ujar Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah dengan membaca KAK (kerangka acuan kerja).
Pembukaan pelatihan oleh Direktur KSKK Madrasah, Moh. Isom. Moh. Isom berharap bahwa para siswa yang hadir bisa menjadi brand ambassador. "Anak-anak disini merupakan pilihan yang akan menjadi brand ambasador untuk madrasah sendiri, madrasah di daerah kalian masing-masing hingga nasional,” tutur Isom.“Kalian akan menjadi influencer yang akan mensosialisasikan madrasah sehingga mempengaruhi penonton untuk mengenal madrasah dan mencintai madrasah dengan cara kalian sesuai bakat dan minat kalian," imbuhnya. Ihsom juga berpesan agar para peserta menjadi influencer yang berintegritas, punya karakter yang baik dan kemandirian sesuai tagline "Madrasah Mandiri Berprestasi".
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Kasubdit Kesiswaan KKGTK dan Kasi Kurikulum Evaluasi dan Kesiswaan Kanwil Kemenag Jawa Timur. Sejumlah 43 peserta madrasah tsanawiyah pilihan dari Jawa, Bali dan NTB mengikuti pembukaan dengan hikmad.(rin)