Uji Publik Kurikulum: Pembangkit Semangat Warga MTs Nurul Ulum
Bantul (MTs Nurul Ulum) - Pada bulan-bulan awal tahun ajaran, madrasah-madrasah mulai dari MI, MTs, MA mengadakan kegiatan uji publik kurikulum. Uji publik kurikulum dilaksanakan untuk menyempurnakan kurikulum di sebuah lembaga pendidikan. Kegiatan tersebut menjadi penting karena kurikulum adalah pedoman dan acuan untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang dilaksanakan di sebuah lembaga pendidikan selama 1 tahun ajaran. MTs Nurul Ulum mengadakan kegiatan tersebut, Senin (14/08).
Kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan, siswa, orang tua siswa, komite madrasah, pengurus yayasan, pengawas madrasah, sampai Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten Bantul. Banyaknya pihak yang mengikuti kegitan tersebut diharapkan bisa memberikan masukan-masukan penting bagi tercapainya tujuan pendidikan yang diupayakan oleh MTs Nurul Ulum. “Uji publik kurikulum adalah sebuah upaya membangun komitmen,” kata Ahmad Musyadad, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bantul dalam sambutannya.
“Berakhlak mulia, berintegritas, berwawasan luas, berprestasi!” para hadirin mengawali kegiatan dengan penuh semangat dengan melafalkan dengan keras jargon MTs Nurul Ulum yang diambil dari visi MTs Nurul Ulum. Setelah sambutan-sambutan selesai, Dani Ismantoko selaku Kepala MTs Nurul Ulum memaparkan kurikulum yang telah dibuat oleh MTs Nurul Ulum secara umum. Dilanjutkan oleh Hadi Muhtarom, waka kurikulum MTs Nurul Ulum, menyampaikan secara lebih detail isi dari draft kurikulum MTs Nurul Ulum.
Kendati MTs Nurul Ulum masih menggunakan kurikulum 2013, MTs Nurul Ulum memberikan inovasi pada kurikulum yang sejalan dengan semangat P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang menjadi ciri khas kurikulum merdeka. Beberapa program inovasi yang dicanangkan MTs Nurul Ulum di antaranya, kegiatan market day. Market day diharapkan bisa melatih jiwa kewirausahaan siswa sejak dini. Kita semua tahu bahwa jiwa kewirausahaan adalah salah satu kunci sukses di masa depan. Selain market day ada kegiatan pengenalan kerajinan gerabah yang bekerja sama dengan pusat kerajinan gerabah di Kasongan, Bantul. Gerabah merupakan salah satu kesenian dan industri lokal di Kabupaten Bantul, tepatnya di daerah Kasongan yang bisa dikatakan terkenal seantero Indonesia. Oleh karenanya menjadi penting siswa-siswa MTs Nurul Ulum mengetahui kesenian tersebut.
Karena kegiatan ini bersifat diskusi maka tidak sekadar berlangsung satu arah. Pengawas-pengawas madrasah yang hadir, Mugiyanta dan Miftakhul Bakhri memberikan masukan-masukan yang membangun. Mulai dari perbaikan dasar-dasar hukum yang merupakan regulasi acuan pembuatan kurikulum yang dirasa kurang tepatn sampai usulan-usulan program mulai dari literasi, tahfidz sampai program inovasi supaya MTs Nurul Ulum punya sisi lebih menonjol sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
Tak berhenti sampai di situ. Para peserta lain, seperti komite madrasah dan orang tua siswa yang diundang pun memberikan masukan-masukan yang membangun bagi MTs Nurul Ulum. Beberapa di antaranya, terkait pembelajaran mandiri untuk menyongsong kurikulum merdeka yang pada tahun ajaran 2024-2025 sudah diwajibkan di seluruh madrasah se-Indonesia dan tawaran bekerja sama dengan komunitas menulis yang diikuti salah seorang wali siswa untuk penguatan literasi bagi siswa MTs Nurul Ulum.
Kegiatan ini berlangsung begitu interaktif dan menyenangkan. MTs Nurul Ulum mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak. Dan para peserta terlihat senang mengikuti kegiatan yang insya Allah menjadi tonggak perubahan bagi MTs Nurul Ulum ke depan. Terbukti dari antusiasnya para peserta. (dis).