Tim BRC MAN 4 Bantul Manfaatkan Limbah Kulit Jeruk dan Kulit Pisang Ciptakan Inovasi Nature Spray
Bantul (MAN 4 Bantul) - Dalam sebuah proyek yang penuh semangat, Tim BRC MAN 4 Bantul telah menunjukkan bahwa kreativitas tidak mengenal batas. Berawal dari rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka melakukan riset mendalam tentang potensi limbah kulit jeruk dan kulit pisang. Setelah melalui proses percobaan yang panjang, akhirnya mereka berhasil menciptakan Nature Spray. Proses kreatif ini tidak hanya menghasilkan produk inovatif, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa.
Penelitian ini telah dilaksanakan dari awal Juni sampai akhir Agustus 2024 yang dilaksanakan di Laboratorium IPA MAN 4 Bantul dan Laboratorium UNY. Limbah kulit jeruk dan kulit pisang yang dibiarkan membusuk dengan tidak dikelola dengan baik menyebabkan pencemaran lingkungan, menghasilkan gas metana, yang dapat merusak lapisan ozon bumi. Selain itu, gas metana memiliki dampak serius terhadap kesehatan, termasuk menyebabkan mual, sakit kepala, penglihatan kabur, kegelisahan, dan peningkatan detak jantung
Melalui kelompok penelitain Briliant Research Club (BRC) yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan memberikan inovasi baru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan limbah lingkungan, Billa Khasanah memformulasikan Nature Spray untuk dijadikan sebagai produk yang unggul dengan berbagai kelebihan. Produk ini merupakan inovasi spray 3 in 1 yang berfungsi sebagai repellent nyamuk, pembersih dan pengharum yang berasal dari kombinasi limbah kulit jeruk peras, dan pisang kepok.
Keunggulan Nature Spray hadir lebih depan dibanding produk lain sehingga sangat efisien untuk digunakan. Tim kami akan terus mengembangkan produk ini agar bisa menjadi solusi efektif bagi lingkungan dan sekitar.
Kepala MAN 4 Bantul, Mucharom mengapresiasi hasil penelitian tim BRC yang berhasil membuat inovasi berbahan dasar limbah kulit jeruk dan kulit pisang. “Semoga dengan produk inovasi Spray 3 in 1 ini dapat menjadi penyemangat para peneliti-peneliti muda tim BRC MAN 4 Bantul,” ungkap Mucharom. (rls/ica)