Siap Mendunia, Madamusba Terima Siswa dari Luar Negeri
Bantul (MAS Darul Mushlihin) – MA Darul Mushlihin Bantul (Madamusba) menerima dua siswa baru kelas X dari Malaysia. Siswa tersebut adalah anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menerima beasiswa Program Generasi Maju Cinta Tanah Air (Gema Cita) 2024. Adapun siswa baru kelas X dari Malaysia yaitu Muhammad Rasyad dan Annisa. Kepala Tata Usaha, Muhamad Roli menyampaikan hal ini di saat menerima siswa tersebut di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kamis (18/7).
“Hari ini mereka secara resmi kami terima sebagai siswa baru kelas X di Madamusba. Siswa tersebut adalah anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menerima beasiswa Program Generasi Maju Cinta Tanah Air (Gema Cita) 2024. Beasiswa tersebut diberikan oleh Puslapdik Kemendikbudristek yang bekerja sama dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Program ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan kepada anak Indonesia yang berada di luar. Meskipun lahir di tanah Malaysia, mereka tetap diberikan fasilitas pendidikan karena orang tua mereka adalah warga Indonesia,” ungkap Roli.
Lebih lanjut, Roli berharap semoga siswa diberikan kelancaran dalam belajar di Madamusba. “Semoga mereka senantiasa diberikan kelancaran dalam belajar dan mengembangkan potensinya di Madamusba. Mampu menjadi kebanggaan bagi orang tua, madrasah, dan bangsa Indonesia. Semoga hal ini menjadi langkah awal yang baik bagi Madamusba untuk mewujudkan visi misinya dalam menyukseskan pendidikan. Kami berharap semoga ke depannya semakin banyak anak-anak dari lintas pulau bahkan negara yang bergabung di Madamusba. Sungguh menjadi tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan. Selamat belajar dan sukses," ucapnya.
Sementara itu, pendamping SIKK, Aziz Syarif mengungkapkan tentang pelaksanaan program dari SIKK tahun ini. “Tahun ini Sekolah Indonesia Kinabalu (SKK) telah mengirimkan 500 anak pekerja migran Indonesia di Sabah, Malaysia untuk belajar pada 11 provinsi di Indonesia. SKK juga membantu menyelesaikan persyaratan berkas seperti paspor dan visa secara legal. Selain itu, akan diselesaikan juga perihal NISN agar siswa bisa fokus belajar dari awal sampai lulus tanpa harus memikirkan dokumen Administrasi tersebut,” terang Aziz. (anh)