Lompat ke isi utama
x
mtsn 6 bantul

Serius, Siswa MTsN 6 Bantul Tekun Ikuti Kompetisi Mading Adiwiyata

Dikirim oleh liana pada 11 March 2022

Bantul (MTsN 6 Bantul) – Sebanyak tiga kali delapan belas kelas siswa MTs Negeri 6 Bantul serius mengikuti perlombaan mading adiwiyata yang digelar pada Jumat (11/3) di Laboratorium IPA sebagai salah satu agenda memperingati hari lahir madrasah yang ke-44. Masing-masing kelas diwakilkan oleh tiga siswa dalam perlombaan mading adiwiyata ini. Durasi waktu dua jam untuk mengerjakan dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh peserta.

Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah memberikan penguatan sebelum para siswa lomba. Beberapa pesan yang disampaikan di antaranya adalah penekanan tentang bahan pembuat mading diharuskan menggunakan bahan-bahan bekas dan bahan alam sebagai hiasannya. “Menuju madrasah adiwiyata, sudah selayaknya bahwa perilaku dan karakter yang kita bentuk adalah karakter peduli terhadap keberlangsungan kelestarian lingkungan hidup. Melalui mading yang Anda buat, setidaknya kalian bisa turut memanfaatkan alam sebagai penghias majalah dinding. Selain itu, pentingnya pemanfaatan barang bekas untuk alas dan aksesoris mading agar sampah-sampah yang tidak dapat didaur ulang. Barang-barang bekas itu akan kalian sulap menjadi barang yang berguna dan menarik untuk dilihat,”tutur Mafrudah.

Tim yang bertindak sebagai juri adalah Ely Widayati guru Bahasa Inggris, Ihsanudin guru Prakarya, dan Rina Harwati guru Bahasa Indonesia. Kriteria penilaian yang disyaratkan meliputi tiga unsur yakni kesesuaian tema, kreativitas, dan kelengkapan rubrik. “Waktu untuk mengerjakan maksimal dua jam. Silakan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya waktu yang ada. Perhatikan kriteria penilaiannya, dan yang paling penting silakan dimanfaatkan barang-barang bekas serta barang dari alam yang ada di sekitar kalian untuk  menghiasi. Selamat berproses, semoga sukses,” kata salah satu juri, Ihsanudin.

Sementara itu Muntahiyatun Nayiroh kelas IXE menyatakan senang mengikuti perlombaan ini meskipun sedikit binggung karena banyaknya ide yang akan dituangkan. “Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga berkontribusi pada penyelamatan alam lingkungan dari sampah yang tak berguna menjadi barang yang bermanfaat,” tutur Nayiroh. (rin)