Pertemuan Rutin DWP Kankemenag Bantul Bertajuk Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Ketahanan Pangan
Bantul (Kankemenag) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kankemenag Bantul selenggarakan Pertemuan Rutin dengan tema "Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Ketahanan Pangan" yang dilangsungkan di MAN 1 Bantul, Rabu (30/07/2025). Hadir dalam kegiatan ini Ketua DWP Kankemenag Bantul, Eni Kartika Sari beserta pengurus dan anggota.
"Ibu-ibu DWP Kankemenag Bantul baik dari Madrasah maupun KUA selamat datang di MAN 1 Bantul. MAN 1 Bantul memiliki slogan Cadas Berkelas", kata Mafrudah, Kepala MAN 1 Bantul selaku tuan rumah pertemuan DWP.
Eni Kartika Sari dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada MAN 1 Bantul karena telah menyediakan tempat untuk kegiatan DWP Kankemenag Bantul dan peserta yang hadir karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti pertemuan ini. "Di tengah-tengah cuaca ekstrem saat ini kita harus menjaga kesehatan keluarga kita," kata Eni.
Selain itu Eni mengingatkan perlunya melindungi keluarga dan peserta didik kita dari kontaminasi game yang mengarah kepada pelecehan seksual. "Saat ini bermain HP bagi anak adalah hal yang biasa namun kita sebagai orang tua harus tetap mengawasi penggunaan nya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak kita, misalnya dengan memberikan alat edukatif atau mengalihkan dengan kegiatan fisik yang disukai anak sehingga penggunaan gadget dapat tergantikan aktivitas lain yang lebih bermanfaat," kata Eni.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian tali asih kepada siswa siswi berprestasi dan kurang mampu di MAN 1 Bantul. DWP Kankemenag Bantul secara rutin setiap pertemuan memberikan tali asih.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Penyuluh KUA Banguntapan, Husnur Rosyida dengan materi Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Ketahanan Pangan. Disampaikan bahwa untuk mencapai ketahanan pangan maka harus dimulai dari keluarga. Lahan yang tidak digunakan sebaiknya dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan supaya dapat mencukupi pangan keluarga bahkan dapat dijadikan komoditi untuk dijual. Selain itu juga perlunya pembiasaan makanlah secukupnya untuk mengurangi food waste. (Ev)