Pertebal Pemahaman tentang Asesmen Kurikulum Merdeka, Guru Bahasa Indonesia Hadiri Pelatihan
Bantul ( MTsN 6 Bantul ) - Guru Bahasa Indonesia MTsN 6 Bantul menghadiri pelatihan asesmen kurikulum merdeka di MTsN 3 Bantul, Selasa (20/2/2024). Bertempat di ruang perpustakaan, lima guru Bahasa Indonesia yang terdiri atas Rina Harwati, Susi Puspita Sari, Heisma Arya Demokrawati, Siti Maryatun, dan Novara Lusy Andini bersama 51 guru lainnya mendengarkan paparan tentang asesmen dari narasumber yang dihadirkan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY.
Materi yang disampaikan difokuskan pada asesmen. Disampaikan oleh narasumber, Angga Kristiyanajati bahwa asesmen terbagi menjadi dua yakni formatif dan sumatif. Letak perbedaan dari kedua asesmen adalah tujuannya. “Asesmen formatif bertujuan untuk melakukan asesmen di awal pembelajaran dan selama proses pembelajaran, sedangkan sumatif bertujuan menilai ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir semester, akhir tahun, atau akhir pembelajaran,” tutur Angga.
Asesmen pembelajaran diilustrasikan seperti gambar seseorang yang akan menguji berbagai jenis hewan untuk memanjat pohon. “Seorang tidak boleh memberikan ujian yang sama kepada penguin, kera, burung, gajah, ikan, itik, dan kucing karena kemampuan yang dimiliki berbeda-beda. Kera akan dapat menyelesaian ujian memanjat dengan baik dibandingkan dengan ikan, dan begitu seterusnya,” tandas Angga. Analogi itu bermakna bahwa dalam pembelajaran kurikulum merdeka asesmen yang diterapkan harus disesuaikan dengan karakter peserta didik, bakat, dan latar belakang peserta didik.
Di akhir pemaparan, Angga menyimulasikan penyusunan asesmen dengan menggunakan form yang sudah disediakan dan contoh pengolahan nilai rapor kurikulum merdeka. Kegiatan asesmen ini didahului dengan merumuskan KKTP untuk setiap tujuan pembelajaran. Kelima guru dari MTsN 6 Bantul siap melaksanakan tugas yang merupakan satu rangkaian pelatihan yang dihelat oleh MGMP Bahasa Indonesia MTs Kabupaten Bantul ini.
Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, menaruh harapan yang besar agar para guru yang sudah dilatih dapat mentransfer ilmu yang diperoleh kepada teman sejawat di madrasah. “Update ilmu itu perlu, sehingga sesuatu yang baru yang telah didapatkan harus dipraktikkan dan ditularkan kepada teman-teman guru di MTsN 6 Bantul ini,” tegasnya. (rin)