Pengawas Madrasah Dampingi MI Al-Islamiyah Grojogan dalam Uji Publik Kurikulum
Bantul (Kankemenag) - Memasuki tahun ajaran baru 2025/ 2026 ini, MI Al-Islamiyah Grojogan Banguntapan melaksanakan Uji Publik Kurikulum, Senin (28/07/2025) bertempat di aula MI Al-Islamiyah Grojogan. Kegiatan dihadiri oleh pengurus yayasan, komite, kepala madrasah, guru dan karyawan, perwakilan orang tua murid, dan dukuh setempat.
Kepala Madrasah, Thibyani Mubarok mempresentasikan draf kurikulum secara rinci dan lengkap mulai Bab I analisis karakteristik madrasah. Pada bagian ini banyak dikupas tentang prestasi siswa yang sudah banyak dicapai tahun ini. Dan hanya satu-satu MI di DIY yang mempunyai tim sepak bola perempuan. Kemitraan yang dijalin dengan universitas yang ada di Yogyakarta juga meningkat. Diantaranya dengan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, PGSD Universitas Negeri Yogyakarta, dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Alma Ata Yogyakarta dan lain-lain. Bentuk kemitraan dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta misalnya dengan pemberian penyuluhan rutin kepada siswa dan wali murid terkait materi kesehatan reproduksi. Bab II Visi Misi tujuan Madrasah, Bab III pengorganisasian belajar, Bab IV perencanaan pembelajaran, Bab V penutup.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanggapan dari peserta uji publik dan tanya jawab interaktif. Safrudin mewakili komite berharap program tahfidz bisa dijadikan tiket ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, ia berharap agar program polisi sahabat anak bisa terealisasi tahun ini.
Nilna selaku guru tahfidz menyampaikan bahwa kelas VI di semester I untuk tahfidz yang difokuskan juz 29 dan semester 2 difokuskan juz 30 agar lebih fresh dalam mengikuti SPMB jalur tahfidz.
Rini Astuti, selaku pengawas juga ikut memberi tanggapan atas masukan dari peserta uji publik. Ia berharap setelah uji publik ini kurikulum segera direvisi sesuai regulasi yang baru dan juga disesuaikan dengan masukan peserta yang hadir. "Kemudian setelah lengkap baru dimintakan pengesahan kepala kantor Kemenag Bantul," ucapnya.
Acara terakhir diisi dengan kata pamitan dari Arifudin yang mutasi ke MI Al-Khoiriyyah Wonolelo dan diakhiri dengan foto bersama. (Rin)
