MTsN 6 Bantul Lakukan Kampanye Pembentukan Pola Hidup Sehat
Bantul (MTsN 6 Bantul) - MTs Negeri 6 Bantul mengadakan serangkaian kegiatan kampanye pola hidup sehat di halaman madrasah, Sabtu (20/8). Hal ini sejalan dengan program 6 plus pro U Matsanaba, SATRIA (Sabtu ceria). Perwujudan dari SATRIA (Sabtu Ceria) didesain dengan berbagai kegiatan untuk membentuk karakter siswa. Salah satunya, karakter hidup sehat. Pola hidup sehat menjadi hal penting bagi warga madrasah. Oleh karenanya, kampanye pembentukan pola hidup sehat perlu dilakukan.
Rangkaian kampanye pola hidup sehat dimulai dari jalan sehat yang dilanjutkan dengan pelaksanaan lomba ketangkasan yang meliputi lomba estafet sarung, estafet karet, dan estafet jagung. Ketiga lomba memerlukan ketelatenan, ketangkasan, dan strategi yang tepat untuk memenangkannya. Lomba berlangsung selama tiga jam. Para siswa tampak semangat dan bergembira mengikuti kegiatan ini. “Saya sangat senang, selain untuk wahana refreshing kami juga bisa beradu ketangkasan. Kompetisi antarkelas yang sangat seru dan menegangkan,” ujar Nadzirani kelas IXF.
Rangkaian lomba selesai hingga pukul 12.00 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) bersama, makan bersama dengan gizi seimbang, gosok gigi bersama, dan diakhiri dengan minum tablet penambah darah secara bersama. Tampak petugas Puskesmas Peret, Jujuk melakukan pembimbingan kepada para siswa cara cuci tangan pakai sabun dan gosok gigi yang benar. Diperagakannya cara mencuci tangan dan menggosok gigi di hadapan para siswa. Tak lupa Jujuk juga menggunakan media minatur gigi serta sikat gigi agar memudahkan penjelasan. “Anak-anak gosok gigi adalah salah satu upaya merawat gigi agar tidak sakit. Gosok gigi dilakukan sesudah makan dan sebelum tidur,” papar Jujuk.
Kepala MTs Negeri 6 Bantul antusias mengikuti tahap demi tahap kegiatan. Mafrudah tidak menyangka bahwa persiapan yang sangat mepet sekira dua hari mampu mengajak siswa untuk kreatif dan inovatif mempersiapan jalan sehat, lomba, dan kampanye hidup sehat. “Anak-anak sangat hebat. Bisa mengkreasikan kostum dengan asesoris yang bermacam-macam. Selain itu, guna menyemangati diri yel-yel selalu diteriakkan di sepanjang jalan. Saya sangat bangga, anak-anak kondusif dan mengikuti acara hingga pukul 14.00,” tutur Mafrudah.