Lompat ke isi utama
x
mts4

MTsN 4 Bantul Perkuat Waspada Bencana Lewat Simulasi Gempa

Bantul (MTsN 4 Bantul) — MTsN 4 Bantul menindaklanjuti program pemerintah untuk mengadakan peningkatan kewaspadaan siswa pada saat bencana dengan menggelar simulasi gempa bumi. Simulasi gempa ini dilaksanakan pada hari Jumat (26/4) pagi usai salat dhuha dan pembiasaan Jumat pagi yaitu kebersihan. Agenda ini dikoordinasi oleh Budiyono dan Kaharja, sebagai Waka Kesiswaan dan koordinator BK. Selain itu, OSIM juga turut berbondong-bondong mengkoordinasi teman-temannya dan mengambil video simulasi.

Saat itu kelas dikoordinasi oleh guru Pelajaran yang mengampu pada jam terkait, seperti guru jaga kelas 7 adalah Yufi Nurhayati, Arvina Rizky, Muslimah, dan Lisa Aprilia. Mereka memberi arahan kepada siswa untuk membunyikan benda-benda yang bisa dibunyikan untuk memberi kode bencana, mengambil benda empuk untuk melindungi kepala, dan berlari keluar kelas. Siswa yang duduk di belakang dan terhalang dikoordinasi untuk berlindung di bawah meja hingga kondisi memungkinkan evakuasi diri. Dikoordinasi oleh Budiyono, siswa diarahkan ke lapangan sebagai titik kumpul evakuasi.

Budiyono mencetuskan bahwa tingkat kewaspadaan siswa harus diperkuat karena MTsN 4 Bantul terletak di daerah rawan gempa. “Kita pasti teringat tahun 2006 terjadi gempa bumi yang dahsyat, pusatnya di Bantul, dan kita tahu banyak korban gempa. Maka kita mendidik siswa dengan memberikan simulasi langsung. Kita bunyikan sirine dan kentongan, kita beri gambaran penanganan korban luka-luka, menyeleksi mana yang harus diselamatkan dan dibawa ambulans. Simulasi berlangsung lancar dan siswa menjiwai traumanya pada simulasi ini,” Budiyono melaporkan.

Sugeng Muhari selaku Kepala MTsN 4 Bantul turut mengapresiasi program MTsN 4 Bantul ini. Sugeng mengatakan bahwa sekolah seharusnya melatih siswa untuk memperkuat waspada dan menyarankan pembentukan satuan petugas darurat bencana (satgas). “Kita harus beri surat tugas untuk beberapa guru dan pegawai sebagai satgas darurat bencana. Ini sebagai wujud kewaspadaan kita apabila sewaktu-waktu terjadi gempa,” ujar Sugeng. (liz)