Lompat ke isi utama
x
MTsN 3 Bantul

MTsN 3 Bantul Gelar FGD: Bangun Karakter dan Kepemimpinan Siswa Hadapi Tantangan Global

Dikirim oleh Sugiyono pada 11 April 2025

Bantul (MTsN 3 Bantul) – Dalam rangka memperkuat karakter dan kepemimpinan peserta didik, MTsN 3 Bantul menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Membangun Karakter dan Kepemimpinan pada Siswa MTsN 3 Bantul dalam Menghadapi Tantangan Global", Rabu, 9 April 2025. Acara berlangsung mulai pukul 13.30 WIB dan diikuti oleh jajaran guru serta perwakilan siswa.


Kepala MTsN 3 Bantul, Tutik Husniati, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan karakter yang berbasis budaya lokal. Ia menyebut Desa Wukirsari, lokasi madrasah berada, sebagai desa wisata yang diakui dunia berkat kerajinan batik, bambu, dan tatah sungging. “Kearifan lokal ini bisa menjadi fondasi kuat dalam membentuk karakter peserta didik,” ujarnya.


Sebagai narasumber utama, hadir dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Ahmad Shidqi, yang mengawali mukadimah dengan menjelaskan makna sebenarnya dari FGD, yakni Focus Group Discussion, bukan forum biasa. Ia berharap kegiatan ini membawa keberkahan dan manfaat nyata. Dalam penyampaiannya, Ahmad Shidqi menekankan bahwa guru adalah pemimpin. "Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk dalam mendidik anak," tuturnya. Menurutnya, guru memiliki peran strategis tidak hanya mengajar sesuai silabus, tetapi juga menjadi teladan dan pembina karakter siswa.


Beliau juga menyoroti fenomena pergeseran nilai dalam dunia pendidikan saat ini. "Dulu, ketika siswa bermasalah, mereka menerima pembinaan. Sekarang, sering kali mereka justru membalikkan keadaan, dan sekolah yang disalahkan," katanya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pendidik untuk tetap berpegang pada nilai-nilai keteladanan dan kasih sayang dalam menjalankan tugas.
Konsep kepemimpinan transformasional juga disampaikan sebagai solusi. Guru perlu memetakan siswa berdasarkan kemampuannya dan mendampingi mereka secara personal. "Dari sinilah rasa kepedulian dan kasih sayang guru akan sangat terlihat," tambahnya.


Ahmad Shidqi menutup dengan ajakan untuk mengingat kembali visi dan misi madrasah. “Kalau visi dan misi saja kita tidak hafal, bagaimana kita akan mencapainya?” ucapnya menyentil.
FGD ini menjadi momentum reflektif bagi guru MTsN 3 Bantul untuk terus membangun karakter dan kepemimpinan siswa secara berkelanjutan, selaras dengan nilai-nilai Kementerian Agama dan tantangan zaman global yang terus berkembang.(Pjl).