MTs Negeri 6 Bantul Gelar Kultum Perdana sebagai Realisasi Program Unggulan
Bantul (MTsN 6 Bantul) - Sebagai realisasi dari program tahfiz perspektif khitobah, MTs Negeri 6 Bantul menggelar kultum perdana selepas salat duha (28/7). Kamis ini adalah giliran Avivati Zahra kelas IXA. Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah memberikan motivasi kepada seluruh siswa sebelum Avivati menyampaikan tausyiahnya. Mafrudah berharap tidak ada siswa yang mencela atau mengejek penampilan temannya. “Ibu berharap tidak ada siswa yang menertawakan, mencela, atau mengejek siapa saja yang sedang tampil dan menyampaikan kultum. Apapun tindakan positif yang dilakukan oleh teman harus dihargai,” ujar Mafrudah sebelum Avi tampil.
Semenjak tahun pelajaran 2020/2021 MTs Negeri 6 Bantul telah menggagas 6 Plus Pro U Matsanaba yang di dalamnya memuat 10 program unggulan, termasuk TABAH (tahfiz perspektif khitobah). Aktualisasi dari program tersebut adalah terciptanya para hafiz-hafizah dibarengi dengan munculnya pada dai daiyah cilik. Melalui penguatan khitobah dalam tahfiz diharapkan siswa benar-benar dapat mengimplementasikan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Penampilan perdana kegiatan kultum/khitobah ini membahas tentang indahnya memaafkan. Dituturkan oleh Avivati Zahra bahwa memafkan adalah karakter positif yang nyata-nyata diperintahkan oleh Allah dalam Ali Imron ayat 159. “Surat Ali Imron Ayat 159 mengajarkan kita untuk mudah memafkan. Dalam surat tersebut memiliki arti maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Oleh karena itu, mari kita saling memaafkan,” tutur Avivati.
Selain itu, Avi menambahkan bahwa dengan memafkaan aka nada tiga hikmah dan keutamaan yang bisa dipetik. Pertama, akan dicintai oleh Allah. Kedua, hati akan terobati. Ketiga, akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. “Allah tidak akan memberi kemuliaan kecuali memaafkan. Orang yang memaafkan akan diberi gelar takwa oleh Allah SWT,” pungkas Avi.(rin)