Lompat ke isi utama
x
MTs Al-Falaah Pandak

MTs Al-Falaah Pandak Lestarikan Permainan Tradisional Melalui Kegiatan P5RA

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 10 January 2025

Bantul (MTs Al Falaah Pandak) - Siswa kelas VIII MTs Al-Falaah Pandak baru saja menyelesaikan projek pembelajaran P5RA dengan tema yang menarik, yaitu Kearifan Lokal. Selama 6 hari, mereka belajar dan mempraktikkan berbagai permainan tradisional seperti dakon, yeye, egrang, thuprok, tulup, plintheng, lompat tali, kaleng dan layang-layang. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa MTs Al-Falaah Pandak pada kekayaan budaya Indonesia, khususnya permainan tradisional yang mulai jarang ditemui. Para siswa tidak hanya belajar cara bermain, tetapi juga sejarah dan makna di balik setiap permainan. Mereka juga berkesempatan membuat permainan tradisional secara berkelompok dan mempresentasikannya. 

MTs Al-Falaah Pandak

Antusiasme siswa sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka terlihat sangat menikmati permainan-permainan tradisional yang telah lama tidak mereka mainkan. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kerja sama tim, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi para siswa.

Koordinator P5RA, Octarina Dyah Ayu Nastiti menjelaskan bahwa anak-anak sangat semangat dalam mengikuti kegiatan ini. "Kegiatan P5RA benar-benar menyenangkan! Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dari kegiatan ini, anak-anak mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama tentang permainan tradisional. Mereka jadi tahu bahwa permainan tradisional ternyata sangat seru dan jauh lebih menarik dibandingkan bermain gadget. Pengalaman ini memberikan banyak wawasan yang berharga dan membuat mereka semakin tertarik untuk menjelajah lebih banyak lagi,” ungkap Kooordinator projek putra kelas 8, Octarina Dyah Ayu Nastiti.

“Kegiatan P5RA dapat menumbuhkan semangat anak-anak dalam melestarikan dan mengenalkan jenis permainan tradisional serta dapat menanamkannya bersama teman-teman untuk menumbuhkan keaktifan dan solidaritas,” ucap koordinator projek putri, Erika Wahyu Andriani. 

Para guru dan siswa sama-sama merasa bahagia dengan hasil dari proyek P5RA ini. Mereka  berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk melestarikan budaya Indonesia dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa. (nrl)