MIN 3 Bantul: Madrasah Pilot Project Protokol Kesehatan
Bantul ( MIN 3 Bantul ). Pandemi virus corona sudah berlangsung kurang lebih satu tahun. Hampir segenap aspek kehidupan terkena dampak dari virus yang terkenal dengan sebutan covid-19 ini, termasuk dunia pendidikan. Untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, maka pembelajaran di sekolah dan madrasah sedapat mungkin menghindari tatap muka, sehingga program daring dengan berbagai metode dilaksanakan, tentunya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada.
Sebagai madrasah berbasis agama Islam yang memiliki filososi bahwa pendidikan itu wajib bagi setiap muslim, MIN 3 Bantul terus berupaya melaksanakan ikhtiyar baik dhohir maupun batin agar peserta didik terus mendapatkan hak-hak mereka dalam belajar. Meskipun sampai saat ini pembelajaran dilaksanakan melalui daring, namun pihak madrasah tetap berbenah diri menyiapkan segala kemungkinan format pembelajaran yang akan terjadi di masa depan nanti. Edukasi-edukasi mengenai protokol kesehatan dan pengetahuan dasar mengenai covid-19 terus diberikan kepada guru, karyawan, para peserta didik dan wali murid serta masyarakat sekitar.
MIN 3 Bantul terpilih sebagai salah satu dari sepuluh sekolah di Kabupaten Bantul yang menjadi pilot project program Hygiene and Behavior Change Coalition (HBCC). Yaitu program Koalisi Perubahan Perilaku Higienis. Program ini punya lima fokus tujuan, yaitu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan warga untuk mencegah penularan COVID-19, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para mitra pendidikan dan kesehatan, mengurangi stigma terhadap pasien COVID-19, meningkatkan akses terhadap material higienis, serta menyediakan dukungan teknis bagi pelajar dan masyarakat selama masa transisi menuju aktivitas normal.
Donny Renaldi, perwakilan dari Tim NSV cabang Bantul, sebuah Lembaga Sosial Masyarakat Internasional yang berpusat di Belanda, menyampaikan dalam sosialisasi HBCC dan School Of Five yang dilaksanakan di MIN 3 Bantul pada hari senin, 8 Februari 2021, bahwa edukasi mengenai covid-19 sangat penting, dan madrasah atau sekolah dianggap sebagai salah satu elemen penting yang dapat menjadi media sosialisasi utama guna memperkuat pesan-pesan edukatif soal penularan virus bagi masyarakat.
Tim HBCC dari NSV meluncurkan program School Of Five, yaitu pembelajaran atau edukasi mengenai covid-19 dan pola hidup sehat melalui pendekatan lima super hero. Sosialisasi protokol kesehatan disampaikan kepada anak anak melalui karakter kartun. Metode ini diharapkan mampu membentuk karakter anak anak agar dapat lebih mudah mencerna edukasi kesehatan melalui role model yang mereka sukai. Dra. Hanik Nurul Hidayah, M. S. I, Kepala MIN 3 Bantul berharap melalui edukasi ini, MIN 3 Bantul dan masyarakat sekitar siap dalam menyongsong Era New Normal dan sudah beradaptasi dengan kebiasaan baru, seperti memakai masker, mencuci tangan, melaksanakan selalu protokol kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung hal tersebut. Menurut beliau hal-hal tersebut merupakan intisari dari ajaran Islam, sehingga sebagai guru dan karyawan madrasah, maka kita harus menjadi agen utama yang mensyiarkan dan mensukseskannya. (agassa)