MAN 4 Bantul Melestarikan Literasi Budaya dengan Geguritan
Bantul (MAN 4 Bantul) - Guna melestarikan budaya dan sastra Jawa, MAN 4 Bantul menyelenggarakan perlombaan Geguritan, Senin (23/10). Lomba Geguritan merupakan perlombaan puisi berbahasa Jawa. Ciri-ciri geguritan hampir sama seperti karya puisi. Umumnya geguritan disampaikan pada acara bersifat formal dan informal. Geguritan juga sebagai media pembelajaran dengan berbagai macam tema seperti pahlawan, pendidikan, lingkungan, alam, dan lainnya.
Kompetisi geguritan yang digelar MAN 4 Bantul dengan tema pahlawan yang berjudul Jendral Soedirman serta tema pendidikan dengan judul Pamulangan. Perlombaan geguritan ini diikuti oleh seluruh siswa MAN 4 Bantul. Adapun syarat peserta lomba menggunakan baju adat Jawa lengkap saat membacakan geguritan. Kompetisi ini dinilai langsung oleh beberapa guru Bahasa Jawa sebagai juri dan disaksikan oleh siswa siswi MAN 4 Bantul.
Salah satu juri geguritan Mukhroji Sidqi menjelaskan bahwa lomba geguritan baca puisi menggunakan Bahasa Jawa merupakan sarana bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka melalui bahasa. "Siswa akan belajar untuk menggunakan bahasa secara kreatif dan efektif untuk menyampaikan pesan mereka,” ungkap Mukhroji.
Selanjutnya Mukhroji mengatakan bahwa membaca puisi meggunakan Bahasa Jawa dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, baik dari segi penguasaan kosakata, tata bahasa, maupun intonasi. Siswa akan belajar untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
Kepala Madrasah, Mucharom menambahkan bahwa agenda ini menjadi upaya nyata MAN 4 Bantul untuk menjaga keberlangsungan warisan sastra Jawa bagi generasi mendatang. “Sastra Jawa sangat penting untuk dibiasakan kepada generasi muda, selain membantu mereka memahami sejarah budaya dan identitas lokal, juga mengembangkan kreativitas, serta membantu menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya Jawa,” ujar Mucharom. (lel/ica)