MAN 4 Bantul Kirim Perwakilan Lomba Baju Adat dan Tiga ASN MAN 4 Bantul Terima Penghargaan dalam Upacara Peringatan HAB
Bantul (MAN 4 Bantul) – Pada Upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama, MAN 4 Bantul berkesempatan mengikuti upacara yang dilaksanakan di Lapangan Paseban Bantul, Selasa (3/1). Dalam upacara ini, beberapa ASN MAN 4 Btul menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dan penghargaan siswa berprestasi. Tak hanya itu saja MAN 4 Bantul mengirimkan sepasang guru untuk mengikuti lomba baju adat terbaik. Upacara pada tahun ini mewajibkan seluruh peserta upacara mengenakan baju adat.
ASN MAN 4 Bantul yang menerima penghargaan Satyalancana terdiri dari satu Tenaga Kependidikan dan dua Guru, yaitu Zuidah Nursilawati dengan masa pengabdian 20 tahun, Sudarsih dan Siswanti dengan masa pengabdian selama 10 tahun.
Menurut Singgih Sampurno, Kepala MAN 4 Bantul, penghargaan tersebut sebagai bukti pengabdian. “Alhamdulillah perolehan prestasi kembali ditoreh MAN 4 Bantul, pemberian penghargaan ini merupakan penghargaan atas dedikasi, kesetiaan dan ketekunan dalam mengabdi. Semoga menjadi amal barokah dan mampu menjadi motivasi bagi guru dan tenaga kependidikan lain agar tetap setia mengabdi dan mengamalkan semboyan Ikhlas Beramal,” ujar Singgih.
Di samping itu, MAN 4 Bantul mengirimkan Mpu Tabah Chalifatah Aji yang merupakan guru mata pelajaran Sejarah dan Endriani Putri Taufani yang mengampu mata pelajaran Biologi sebagai perwakilan lomba baju adat. Keduanya sepakat untuk mengenakan baju adat dari suku Dayak Kalimantan Selatan.
Menanggapi hal tersebut, masih kata Singgih, lomba baju adat sebagai pengingat kebudayaan bangsa, serta wujud dari mempertahankan budaya hingga sejarah bangsa. “Kegiatan ini tak hanya sebagai branding madrasah juga wujud dari nguri-uri kabudayan menunjukkan sikap nasionalisme dilingkungan Kementerian Agama,” ujar Singgih.
Penilaian lomba terdiri dari keunikan busana, kelengkapan aksesoris yang dipakai. Kegiatan perlombaan ini disambut antusiasme yang baik dapat dilihat dari beberapa adat yang diusung, tak hanya baju adat Kalimantan Selatan juga baju adat Papua, Sumatra, hingga Betawi.
Dengan adanya pemberian penghargaan dan pelaksanaan lomba baju adat tersebut, akan mampu menjadi motivasi dan penyemangat untuk selalu meningkatkan kualitas kinerja, bersikap profesional untuk mengabdi di Kementerian Agama. Selain itu, sebagai pengingat atas beragamnya suku dan budaya beserta baju adatnya yang patut kita jaga dan lestarikan. (sof/ica)