MAN 3 Bantul Fasilitasi Pertemuan MGMP Bahasa Arab MA DIY
Bantul (MAN 3 Bantul) - MAN 3 Bantul menjadi tuan rumah dalam pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab Madrasah Aliyah se-Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/06/2025). Pertemuan ini yang digelar di Ruang Aula MAN 3 Bantul ini dihadiri oleh guru Bahasa Arab Madrasah Aliyah di wilayah DIY. Turut hadir Guru Bahasa Arab MAN 3 Bantul dalam acara ini, Choir Rosyidi dan Mohammad Nu’aim.
Ketua MGMP, Mukrimuddin menegaskan bahwa pertemuan MGMP Bahasa Arab ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah di DIY. Melalui pertemuan ini, guru dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengajaran Bahasa Arab.
Pertemuan MGMP Bahasa Arab di MAN 3 Bantul menghadirkan Pengawas Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman, Ida Uswatun Khasanah sebagai narasumber. Ida dalam kesempatan MGMP Bahasa Arab ini memaparkan materi "Kurikulum Cinta". Materi ini membahas tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai cinta dan kasih sayang dalam proses pembelajaran Bahasa Arab.
“Kementerian Agama Republik Indonesia menggagas penerapan "Kurikulum Cinta". Hal ini merupakan inisiatif pengembangan pendidikan agama dan keagamaan yang bertujuan menanamkan nilai cinta kepada Tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa. Nilai-nilai ini penting untuk diintegrasikan dalam pembelajaran,” papar Ida.
Peserta antusias dengan pemaparan yang disampaikan. Pernyataan-pertanyaan diajukan oleh peserta sehingga dapat membuka diskusi lebih lanjut.
Choir Rosyidi dan Mohammad Nu’aim mengungkapkan kegiatan MGMP dalam ini memberikan pemahaman tentang perkembangan kurikulum. "Kegiatan MGMP ini semakin menambah ilmu, kebersamaan, dan keakraban guru Bahasa Arab MA se-DIY. Semoga kegiatan ini menjadi langkah dalam pemajuan pendidikan Indonesia," ungkap Choir.
Senada dengan Choir, Nu’aim mengungkapkan kemantapan dalam mengimplementasikan "Kurikulum Cinta". "Dunia senantiasa berkembang sehingga berpengaruh kepada karakter siswa. Oleh karena itu diperlukan pendekatan untuk menumbuhkan nilai-nilai kebaikan pada anak. "Kurikulum Cinta" sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran saat ini. Pemaparan dalam kegiatan ini memberikan kemantapan bagi saya untuk menerapkannya dalam pembelajaran di kelas,” tandas Nu’aim. (cho/sal)
