MAN 2 Bantul Luncurkan Uji Publik Kurikulum 2025/2026: Mempersiapkan Lulusan yang Tangguh, Terampil, dan Berkarakter
Bantul (MAN 2 Bantul) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul melalui penyelenggaraan Uji Publik Kurikulum Tahun Pelajaran 2025/2026 yang digelar pada Jumat (9/5/25), bertempat di Aula MAN 2 Bantul. Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini menjadi ajang strategis bagi madrasah untuk menyempurnakan arah pendidikan, menyesuaikan dengan kebutuhan zaman dan karakteristik peserta didik.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam dunia pendidikan, antara lain Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, Ketua Komite Madrasah Atmaturida, Pengawas Madrasah Heni Prilantari, serta Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Abd. Su’ud. Mereka hadir untuk memberikan masukan, validasi, serta dukungan terhadap struktur dan muatan kurikulum yang akan menjadi pedoman penyelenggaraan pendidikan di MAN 2 Bantul tahun ajaran mendatang.
Dalam sambutannya, Nur Hasanah Rahmawati menyampaikan bahwa uji publik ini bukan sekadar formalitas tahunan, melainkan langkah nyata dalam merespon dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. “MAN 2 Bantul adalah bagian dari masyarakat. Maka, kurikulum yang kami susun pun harus relevan dengan kebutuhan masyarakat serta menjawab tantangan zaman, terutama dalam menyiapkan peserta didik untuk dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat yang kompleks,” ungkapnya.
Kurikulum Responsif dan Berbasis Keterampilan
Sebagai madrasah yang berada di tengah masyarakat pedesaan Sabdodadi, Kecamatan Bantul, MAN 2 Bantul memahami betul kebutuhan dan harapan orang tua terhadap pendidikan putra-putrinya. Data internal madrasah menunjukkan bahwa mayoritas orang tua murid berprofesi sebagai buruh dan petani. Konteks ini mendorong madrasah untuk mengembangkan kurikulum plus keterampilan yang tidak hanya menekankan aspek akademik, namun juga membekali peserta didik dengan life skill yang siap pakai di dunia kerja.
Program keterampilan di MAN 2 Bantul dirancang sejak kelas X hingga XII dan mencakup berbagai bidang pilihan yang sesuai dengan minat dan bakat murid. Setiap murid diseleksi untuk masuk ke program keterampilan tertentu agar pengembangannya lebih fokus dan berkelanjutan. Dari data lulusan tahun ajaran 2023/2024, sebanyak 75% murid langsung memasuki dunia kerja dan berwirausaha, sementara sekitar 25% melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Ini adalah bentuk adaptasi cerdas dari madrasah dalam merespons kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Kami tidak memaksakan semua murid harus kuliah, tapi kami pastikan semua lulusan punya bekal untuk hidup mandiri dan bermartabat,” terang Ketua Komite Madrasah, Atmaturida.
Inovasi Kurikulum: Kurikulum Cinta dan Deep Learning
Dalam uji publik kali ini, MAN 2 Bantul juga memperkenalkan pendekatan baru dalam penguatan karakter dan spiritualitas melalui penerapan Kurikulum Cinta. Kurikulum ini merupakan gagasan dari Kementerian Agama yang menekankan pada empat pilar cinta: cinta kepada Tuhan, sesama, lingkungan, dan bangsa. Nilai-nilai ini diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran dan kegiatan madrasah, menciptakan kultur belajar yang humanis, religius, dan inklusif.
Lebih dari sekadar kurikulum nilai, MAN 2 Bantul juga mulai mengembangkan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, menemukan makna di balik materi, serta menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, murid tidak hanya unggul secara kognitif, tetapi juga mampu menyelesaikan masalah, berkolaborasi, dan berinovasi.
Menurut Heni Prilantari, pengawas madrasah yang turut hadir, langkah MAN 2 Bantul ini patut diapresiasi. “Integrasi nilai spiritual, keterampilan hidup, dan pendekatan pembelajaran mendalam adalah kombinasi ideal dalam pendidikan modern. MAN 2 Bantul telah berada di jalur yang tepat,” ujarnya.
Langkah Strategis Menuju Madrasah Unggul
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama DIY, Abd. Su’ud, dalam sambutannya menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang adaptif dan kontekstual. “Kurikulum adalah jiwa dari proses pendidikan. Jika kita ingin mencetak generasi emas, maka penyusunan kurikulum harus dilakukan secara cermat, inklusif, dan berbasis data,” tegasnya.
Beliau juga menyampaikan harapannya agar MAN 2 Bantul menjadi percontohan dalam pengembangan kurikulum madrasah yang responsif terhadap kebutuhan lokal tanpa kehilangan ruh nasionalisme dan religiusitas.
Dengan pelaksanaan uji publik ini, MAN 2 Bantul menunjukkan konsistensinya dalam membangun pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara spiritual, sosial, dan vokasional. Ini adalah wujud nyata komitmen madrasah dalam mencetak generasi yang siap menghadapi masa depan, dengan semangat Islam yang moderat dan cinta tanah air yang kuat. (ES)