Kepala MTs Negeri 6 Bantul Hadiri Pembinaan Sekolah Ramah Anak yang Dihelat Kemenag Kabupaten Bantul
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Untuk kesekian kalinya Kepala MTs Negeri 6 Bantul menghadiri pembinaan sekolah ramah anak yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Senin (20/3/2023). Bersama dengan seluruh kepala madrasah dari RA sampai MA se-Kabupaten Bantul, Mafrudah hadir sesuai undangan di Griya Dahar Mbok Sum Mangunan Dlingo Bantul.
Acara dibuka oleh Kasi Dikmad Kemenag Bantul, Ahmad Musyadad. Dalam sambutannya Musyadad mengucapkan selamat datang kepada para kepala madrasah. Selain itu, Musyadad juga mengingatkan kembali kepada pimpinan madrasah untuk melakukan pengecekan upload pada aplikasi cinta. “Silakan Bapak/Ibu Kepala Madrasah untuk mengecek kembali hal-hal yang sudah diupload pada aplikasi cinta. Jika ada hal yang kurang jelas bisa disampaikan,” tandas Musyadad.
Pembinaan tersebut menghadirkan Sekretaris Dinas Dikpora Bantul, Titik Sunarti. Ada tiga pilar utama dalam mewujudkan sekolah ramah anak menurut Titik yakni orang tua, siswa, dan guru. Di samping itu, Titik juga menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan oleh sekolah ramah anak yang meliputi pengawalan kebijakan ramah anak tentang pentingnya dijaga kesehatan jiwa dam raga anak, tenaga kependidikan dilatih Konvensi Hukum Anak minimal dua orang. Penyebutan dan pemberlakuan sanksi di madrasah diganti dengan komitmen dan kunsekuensi, pelibatan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan, tersedianya sarana prasarana ramah anak, pelaksanaan proses KBM yang ramah anak, dan perlunya partisipasi orang tua, masyarakat, dan dunia industry pada sekolah.
Sementera itu, narasumber kedua adalah Kak Jumarudin dari Kwarcab Bantul. Dalam penyampaian materinya Jumarudin menyampaikan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sudah include dalam kepramukaan. “Pengimplementasian kurikulum merdeka dalam kepramukaan misalnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi, pemusatan pembelajaran pada peserta didik (student center), dan pembelajaran yang berakhir dengan gembira serta selamat (student will being).
Menyikapi hal-hal yang telah disampaikan oleh narasumber, Mafrudah menandaskan bahwa selama ini MTsN 6 Bantul sudah menerapkan perilaku ramah anak di kalangan warganya. “Saat ada siswa yang nyaris putus sekolah, MTsN 6 Bantul berusaha mengedukasi baik-baik siswa beserta orang tuanya dengan cara-cara yang ramah. Akhirnya, siswa tersebut lepas dari ancaman drop out,” ujar Mafrudah. (rin)