Lompat ke isi utama
x
MIN 2 Bantul

Kepala MIN 2 Bantul Hadiri Pembinaan SRA

Dikirim oleh liana pada 22 March 2023

Bantul (MIN 2 Bantu ) – Kepala MIN 2 Bantul hadir mengikuti kegiatan Pembinaan Sekolah Ramah Anak (SRA) dari Jenjang RA, MI, MTs dan MA se-kabupaten Bantul di Griya Kampung Tela Mbok Sum Mangunan, Senin (20/3). Hadir dalam kegiatan tersebut Ahmad Musyadad, selaku Kasi Dikmad Kemenag Bantul, Titik Sunarti Sekdin Dikpora, Edi Sutrisno selaku Bidang SD, Jumarudin, selaku ketua Gugus Kwarcab dari Kabupaten Bantul.

Dalam pembinaanya Ahmad Musyadad mengucapkan terimakasih serta memberikan apresiasi kepada beberapa madraasah, ”Terimakasih kepada Madrasah Anidhomiyah, Mts Hasyim Asy'ari, serta MA swasta. Ketiganya ditunjuk mewakili lomba madrasah sehat”, ungkapnya. Ahmad Musyadad sekaligus membuka acara.

Titik Sunarti dalam pembinaannya menyampaikan 6 poin   komponen SRA yang harus ada dan dilaksanakan, ”Komponen SRA diantaranya kebijakan ramah anak, pendidik dan tenaga kependidikan sudah dilatih, partisipasi siswa dalam pendidikan selalu dilibatkan, tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung SRA, proses pembelajaran yang ramah anak  dan adanya partisipasi masyarakat, orang tua, lembaga dan sebagainya”, ucapnya. ”Program kabupaten agar semua sekolah di bantul semua jenjang meningkatkan nilai ASPD di masing-masing lembaga.” pesan Titik Sunarti.

”Beberapa aksi  SRA yang bisa dilakukan di sekolah yaitu pencegahan bullying, bebas asap rokok, tawuran, narkotika, pornografi, perbaikan karakter, slogan SRA, dan sarpras pendukung.” kata Edi Sutrisno. Berkaitan dengan Kurikulum dan PPDB Sutrisno menjelaskan, ”Kurikulum agar bisa disesuaikan masing-masing madrasah dan yang luar biasa bahwa untuk PPDB di Madrasah sudah inden karena orang tua semakin menyadari tentang pentingnya karakter.” ungkapnya.

Sementara Jumarudin dalam sambutannya menyampaikan, ”SRA, kurikulum merdeka semua SKS nya sudah ada di kegiatan ekstrakurikuler Pramuka baik sistem blok, aktualisasi maupun reguler, juga sudah dilengkapi pembelajaran berdeferensiasi.” katanya. Jumarudin juga menghimbau agar kepala, guru, serta pengampu Pramuka dipastikan sudah mengikuti pelatihan mahir dasar (KMD).

SRA merupakan program pemerintah Kabupaten Bantul, semua instansi (sekolah/madrasah) wajib menerapkan dalam program dan pelaksanaan pembelajaran. Apalagi akhir-akhir ini banyaknya peristiwa adanya kekerasan terhadap anak. Semoga SRA bisa menjadi jawaban dan pencegahan adanya kekerasan terhadap anak. Ke depan, anak-anak Indonesia semakin berprestasi dan bisa terlindungi hak-haknya. (Noor)