Lompat ke isi utama
x
MTsN 2 Bantul

Hadiri Workshop SRA, Kepala MTsN 2 Bantul Dapatkan Materi Disiplin dan Anti Kekerasan

Dikirim oleh Sugiyono pada 10 October 2024

Bantul (MTsN 2 Bantul) - Undang-undang Perlindungan Anak menegaskan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, dan eksploitasi terhadap anak tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Dengan demikian kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, dan eksploitasi terhadap anak merupakan perbuatan melawan hukum dan bisa dipidanakan. 


Anak laki-laki dan anak perempuan sama rentan untuk menjadi korban atau pelaku kekerasan.  Kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, dan eksploitasi terhadap anak menpunyai dampak yang jangka panjang dan mempengaruhi kesehatan anak, kemampuan untuk belajar dan kemauannya untuk bersekolah, mengakibatkan anak lari dari rumah, menghancurkan rasa percaya diri anak dan secara fatal kematian.


Demikian disampaikan oleh narsum dari KPAD Kabupaten Bantul pada Rabu (9/10/2024) dalam acara Workshop Sekolah Ramah Anak yang diselenggarakan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Kegiatan workshop yang bertempat di aula lantai 2 Sekretariat IDI Cabang Bantul ini dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya kabupaten Bantul layak anak. Sementara itu materi yang agak berseberangan adalah Karakter Disiplin Anak yang disampaikan oleh narasumber dari Yayasan Abisatya Yogyakarta. Kontradiksi antara kedisiplinan dan anti kekerasan terhadap anak ini dikupas tuntas dalam workshop tersebut.

MTs N 2 Bantul


Kepala MTsN 2 Bantul Isti Bandini sebagai salah satu bagian dari satuan pendidikan di kabupaten Bantul ikut diundang dan hadir dalam workshop.
“Materi kedisiplinan dan anti kekerasan terhadap anak amat penting karena keduanya saling beririsan dan harus dipahami, kami mendapatkan penjelasan di workshop ini,” tuturnya.
Selanjutnya mantan guru BK tersebut bertekad akan mengimplementasikan hasil workshop itu di madrasah yang dipimpinnya. (ist)