Bersama Dompet Dhu'afa, MTsN 3 Bantul Sukseskan Peringatan Kesehatan Mental Se-Dunia
Bantul (MTsN 3 Bantul) - MTsN 3 Bantul bekerjasama dengan Dompet dhu'afa mengadakan program "Edukasi dan Skrining Kesehatan Jiwa pada Remaja", Rabu (23/10/2024) diikuti oleh guru pendamping kelas VIII dan seluruh siswa kelas VIII MTsN 3 Bantul, di GOR Wukirsari. Turut hadir narasumber psikologi klinis Bayu Murdani, Indri Kusumaningrum yang merupakan officer Dompet Dhu'afa, serta Siti Rokhayah selaku Waka Kurikulum MTsN 3 Bantul.
Acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan Indri Dwi Kusumaningrum selaku Officer Dompet Dhu'afa Yogyakarta. "Terimakasih atensi dan kerjasama MTsN 3 Bantul dalam mensukseskan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan berkah untuk kita bersama. Perlu kami sampaikan, bahwa kami dari Dompet Dhuafa memiliki 5 program dalam berbagai bidang, yakni bidang pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan budaya. Salah satu program kesehatan yang sedang kami realisasikan adalah peringatan hari Kesehatan Mental se-dunia dengan mengadakan event hari ini", tutur Indri.
Acara dilanjut dengan sambutan oleh Siti Rokhayah yang merupakan Wakakur MTsN 3 Bantul. Dalam sambutannya, orang nomor satu bidang kurikulum MTsN 3 Bantul tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program edukatif ini. "Kegiatan ini merupakan peringatan Hari Kesehatan Mental se-dunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober 2024. Mohon kepada seluruh siswa kelas VIII untuk tertib, mendengarkan dengan serius dan seksama dari awal hingga akhir dengan sebaik-baiknya", tandas Wakakur MTsN 3 Bantul tersebut.
Diakhir sambutannya, Wakakur MTsN 3 Bantul menghimbau kepada seluruh peserta kegiatan untuk menjaga kebersihan, tertib dan khidmat dalam mengikuti kegiatan edukasi dan skrining ini.
Dalam pemaparan materinya, Psikolog klinis Bayu Murdani menyampaikan terkait dengan indikator remaja memiliki kesehatan mental yang buruk, solusi mengatasi, dan bagaimana membangun mental positif dalam diri. "Indikator remaja memiliki kesehatan mental yang buruk dapat dibagi menjadi dua, yakni faktor intern dan ekstern. Faktor intern remaja salah satunya kurang memiliki sikap keterbukaan diri, sehingga apa-apa dipendam sendiri. Tentu hal tersebut dapat meningkatkan stress dalam diri remaja sebab tidak memiliki teman curhat dan kurangnya literasi terkait dengan kesehatan mental. Faktor ekstern bisa disebabkan karena lingkungan yang kurang mendukung, dan faktor bullying/perundungan yang dapat mendownkan mental remaja. Implikasinya, remaja memiliki mental lemah dan pesimis dalam mengarungi hidup, tak ayal hal ini dapat menyebabkan remaja mengakhiri hidup dengan bunuh diri sebab penghargaan terhadap diri sendiri sangat rendah," tegas psikolog Bayu.
Psikolog Bayu menekankan agar remaja memiliki cricle pertemanan dan lingkungan yang bagus dan berkualitas serta meningkatkan daya literasi terhadap kesehatan mental. (muk)