Lompat ke isi utama
x
MTsN 3 Bantul

Guru MTsN 3 Bantul dikunjungi Penggurit Mbeling

Bantul (MTsN 3 Bantul) - Guru MTsN 3 Bantul yang baru saja mendapat predikat sebagai Duta Literasi Bantul, Sutanto, dikunjungi Penggurit mBeling, Akhir Lusono di kediamannya Celep RT. 07 Srigading Sanden Bantul, Minggu (11/2/2024). Kedatangan Anggota Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta yang juga Dosen Universitas Proklamasi 45, tersebut untuk menjawab rasa penasaran hatinya atas kiprah Sutanto yang tiada henti berkarya menggelorakan literasi, mulai dari mengikuti even menulis ratusan buku antologi, menulis 24 buku solo dan terakhir sukses mengadakan even Festival Literasi Bantul dengan menggandeng Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati dan Para Tokoh Terkemuka seperti Bupati Bantul, Bunda Literasi Emi Masruroh, Kepala Disdikpora, Kepala Balai Dikmen dan Kakan Kemenag Bantul.    

Diantara 24 buku solo Sutanto, Akhir Lusono telah beberapa kali memberikan pengantar, yaitu: Gurit 53, Rinonce Sekar Melati, Gurit 54, Gurit 55. “Saya heran dengan Pak Tanto, diantara tugas utamannya sebagai guru, dia bisa menyempatkan waktu untuk terus berkarya. Hari ini saya membuktikan langsung bertemu muka sembari melihatnya berkarya, sekaligus silaturahiim,” terangnya.

Sutanto menjelaskan, awal perjumpaan dengan Ketua Sanggar Srengenge Emas tersebut oleh Widyaiswara P4TK Seni Budaya (saat itu), Edih Supardi, M.Pd (almarhum) sekitar tahun 2012. “Pak Akhir pernah kita minta sebagai narasumber dalam workshop MGMP Seni Budaya Prakarya MTs  DIY. Bahkan saya bersama dengan 4 siswa pernah dibantu rekaman 13 lagu di Radio Vedac,” kenang Sutanto.

Saat ini Sutanto tengah menyiapkan naskah buku solo Gurit 56 yang dirancang selesai konsepnya di bulan Maret. Rencananya Akhir Lusono akan diminta memberi pengantar buku tersebut. Di akhir perjumpaan keduanya, Akhir Lusono memberi cindera mata buku Manajemen Sumberdaya Manusia kepada Sutanto. “Meski saya tak berkecimpung dalam bidang SDM, namun buku ini sangat bermanfaat memperluas cakrawala pandang. Karena kunci utama apapun adalah bagaimana manajemen sumber daya manusia,” pungkasnya.(tan)