DWP Kankemenag Bantul Hadiri Pertemuan Caturwulan DWP Kanwil Kemenag DIY
Bantul (Kankemenag) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementarian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) menghadiri Pertemuan Caturwulan DWP Kanwil Kemenag DIY yang berlangsung di RM. Griya Hinggil, Gunungkidul, Rabu (14/08). Hadir dalam kegiatan ini Kasi Dikmad Kankemenag Gunungkidul, Supriyanto; Ketua DWP Kanwil Kemenag DIY, Ening Herniti Ahmad Bahiej; Ketua DWP Kankemenag Kabupaten/Kota se-DIY beserta anggota.
Dalam sambutannya Ketua DWP Kankemenag Gunungkidul, Eni Suastiwi Sa'ban Nuroni menyambut hangat seluruh anggota DWP se-Kanwil Kemenag DIY. "Terima kasih atas partisipasinya telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini," kata Eni.
Supriyanto mewakili Kepala Kankemenag Gunungkidul mendukung kegiatan DWP ini. "Kemenag sangat mendukung setiap kegiatan DWP, karena DWP adalah sebuah wadah untuk istri pegawai negeri dalam rangka mendukung dan men-support setiap kegiatan Kemenag," kata Supriyanto.
Supriyanto mengatakan bahwa peran DWP sangat strategis, karena kesejahteraan rumah tangga tergantung dengan ibu-ibu maka dari itu peran seorang ibu sangat luar biasa. Tugas pokok dan fungsi DWP adalah melakukan berbagai upaya untuk menjadikan keluarga sejahtera.
Ening Herniti Ahmad Bahiej dalam sambutannya menyampaiakn bahwa peran istri untuk suami sangat penting. "Di balik keberhasilan seorang suami ada istri di belakangnya yang mendukung. Karena itu menjadi seorang perempuan sangat berperan penting dalam menjaga kestabilan rumah tangga dan tentunya untuk mendukung suami," ucapnya.
Narasumber kegiatan ini adalah Kepala P2PTM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Musiyanto. Musiyanto menyampaikan bahwa DWP Kemenag sangat mendukung program IVA dari Dinas Kesehatan dan telah memecahkan rekor muri dengan ribuan pemeriksaan IVA beberapa waktu lalu.
Musiyanto menyampaikan jika angka obesitas di DIY saat ini sangat tinggi, maka sebagai seorang ibu hendaknya pintar-pintar mengatur makanan yang dikonsumsi anggota keluarga dirumah. Sembilan penyakit yang sangat mengancam jiwa penduduk indonesia saat ini antara lain, pertama, hipertensi akibat banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam. Kedua, diabetes melitus tipe 2 akibat banyak minum dan makan manis. Ketiga, gangguan pendengaran akibat paparan HP. Keempat, penyakit mata akibat radiasi HP. Kelima asma atau sesak napas akibat polusi udara. Keenam, penyakit paru akibat paparan asap rokok dan polusi udara. Ketujuh, diabetes melitus tipe 1. Kesembilan, stroke akibat pecah atau tersumbatnya pembuluh darah di otak dan kesembilan adalah penyakit jantung.
Beberapa penyakit di atas banyak disebabkan oleh paparan asap rokok dan polusi; kurang makan buah dan sayur; konsumsi gula garam dan lemak yang berlebihan. Maka dari itu sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung gula tidak lebih dari 4 sendok sehari, garam tidak boleh lebih dari 4 sendok sehari dan minyak tidak boleh lebih dari 4 sendok sehari.
"Dinas Kesehatan mempunyai cara mencegahnya, antara lain dengan cara "CERDIK" yang artinya C = Cek kesehatan secara teratur, E = Enyahkan asap rokok, R = Rajin aktivitas fisik minImal jalan 10.000 langkah sehari, D = Diet seimbang, I = Istirahat yang cukup dan K = Kelola stress," pungkas Musiyanto.
Dalam pertemuan ini, Ketua DWP Kankemenag Bantul, Eni Kartika Sari Ahmad Shidqi memberikan cenderamata berupa Antologi Cerpen "Ibu dalam Bingkai Perjuangan" kepada Ketua DWP Kanwil Kemenag DIY dan DWP Kankemenag Gunungkidul. (Ev)