Audiensi Program Unggulan dan Launching Buku Antologi, MTsN 6 Bantul Temui Kakanwil Kemenag DIY
Bantul (MTsN 6 Bantul)- Pada Jumat (26/11/2021) MTsN 6 Bantul mengadakan audiensi kepada Kanwil Kemenag DIY terkait sosialisasi 6+ Program Unggulan Matsanaba. Rombongan yang hadir berjumlah tujuh orang dan dipimpin langsung oleh Kepala MTsN 6 Bantul, diterima dengan ramah oleh Kepala Kanwil Dr. H. Masmin Afif, M.Ag yang didampingi Kabid Pendidikan Madrasah, H. Muntolib, MSI. Dalam paparannya Kepala MTsN 6 Bantul menjelaskan 10 poin program unggulan MTsN 6 Bantul atau yang lebih dikenal dengan nama 6+Pro U Matsanaba. " Harapan saya semua program yang telah disampaikan dapat dilaksanakan, direalisasikan dan disosialisasikan oleh seluruh stakeholder yang ada kepada masyarakat, salah satunya dengan cara menuliskan semua kegiatan yang dilaksanakan madrasah dalam sebuah narasi berita di website.," kata Kakanwil.
Dalam kesempatan lain Kabid Muntolib juga menyampaikan bahwa MTsN 6 Bantul adalah salah satu dari 38 madrasah yang mendapatkan predikat madrasah unggulan di tahun 2020. "Masing-masing madrasah memiliki branding sendiri begitu juga MTsN 6 Bantul, program yang telah diciptakan ini perlu regulasi dan pendampingan yang kuat dari kanwil agar mampu mandiri dan berprestasi," kata Muntolib.
Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan Kakanwil terkait 6+ Pro U Matsanaba. "6+ Pro U Matsanaba adalah core besar kami untuk memajukan madrasah," katanya. 6+ Program Unggulan Matsanaba terdiri dari PTSP CERMAT, IMAM (Imtaq Amaliah Matsanaba), TAPBAH (Tahfidz Perspektif Khitobah), MBSP (Madrasah Bebas Sampah Plastik), PRESENTASI (Prestasi Setiap Siswa Setiap Hari), BUTERA (Budaya Literasi), PERAK (Pengajian Ahad Kliwon), SATRIA (Sabtu Ceria), dan MITRA (Menjalin Interaksi Jaringan Kerja).
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan launching Buku Antologi Pantun karya Bapak Ibu guru dan karyawan MTsN 6 Bantul dalam rangka menyambut akreditasi perpustakaan De'Talenta Lib. "Karya ini adalah karya bersama kami yang kedua setelah Buku Cerita Kita Bersama Pandemi, berawal dari sebuah ketidaksengajaan yang ternyata menghasilkan sebuah karya," papar Mafrudah.(rit)