Lompat ke isi utama
x
MI Al Anwar Nangsri Pundong

Ajak Siswa MI Al Anwar Cintai Lingkungan Tanamkan KMDM Sejak Dini

Bantul (MI Al Anwar Nangsri) Kecil Menanam Dewasa Memanen(KMDM) Praktek penanaman projects Kelas 4 melaksanakan pengenalan menanam dalam Menghadapi tantangan abad ke 21 ini pendidikan mesti mampu mengubah paradigmanya dari yang fragmented menjadi pendekatan ekologis yang menempatkan pendidikan dalam sebuah konteks lingkungan yang saling terkait (ecological approach). KMDM digelar pada hari Selasa ,13/02/2024 di halaman madrasah.
Wali kelas 4 Nurjanah selaku wali kelas 4 mengajak para siswa untuk mencintai lingkungan dengan pengenalan menanam sayuran dengan media polibag, pengintegrasian ini karena terjadinya berbagai bencana kerusakan di lingkungan semesta diakibatkan ulah-ulah tangan, pikir, dan hati manusia telah menyadarkan kita bahwa pendidikan mesti mampu mewujudkan keseimbangan antara kehidupan manusia di alam semesta ini.
Memberikan kesadaran kepada para siswa akan kehidupan di abad ke 21 yang diwarnai oleh kehidupan masyarakat yang sangat heterogen dan permasalahan yang luar biasa terkait dengan pemanasan global, lingkungan hidup yang semakin tercemar, konflik, peperangan, dan kemiskinan merupakan sebuah kemestian. Salah satu upaya menyikapi secara menyeluruh berbagai aspek kehidupan sosial, lingkungan hidup dan ekonomi maka lahirlah gagasan Pendidikan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan (Education for Suistanable Development) yang mengaktualisasikan potensi peserta didik agar mampu memecahkan problema kehidupan terkait dengan isu-isu lingkungan, kemitraan, respek, dan pemahaman global yang berfokus pada tiga pilar yakni masyarakat, lingkungan, dan ekonomi.Maka selain pengenalan kewirausahaan kepada siswa harapannya dirumah mereka akan terbiasa mengamalkan pembiasaan menanam dilingkungan rumah masingmasing, Ucap Nurjanah 
Kepala Madrasah Siti Fatimah mengapresiasi kegiatan guru dan siswa kelas 4 yang sudah melaksanakan Implementasi Kurikulum merdeka yang nantinya pendidikan projects di sekolah ternyata telah menjadi tumpuan “harapan” setidaknya memberi kontribusi yang besar terhadap kesadaran ekologis, sebagai jalan keluar dari berbagai masalah kemanusiaan yang terjadi saat ini kurang sadarnya mereka menjaga lingkungan serta bukan saja mereka cerdas secara intelektual tetapi juga menjadikan murid-murid yang cerdas spritual, cerdas akademik, cerdas fisik, cerdas emosi, cerdas sosial, dan kreatif merupakan tujuan yang hendak diraih tujuan pendidikan nasional kita."Pungkasnya (Fatim)