Lompat ke isi utama
x
MTsN4

Adakan Pengajian Ahad Legi, MTsN 4 Bantul dan Orang Tua Siswa Bicarakan Pendidikan Anak

Dikirim oleh liana pada 31 January 2022

Bantul (MTsN 4 Bantul) – MTsN 4 Bantul rutin mengadakan pengajian ahad legi yang diperuntukkan guru dan orang tua/wali siswa. Selain bertujuan untuk menjalin silaturahim yang lebih erat, MTsN 4 Bantul juga mengharapkan tujuan agar antara guru dan orang tua siswa memiliki visi yang sama dalam mendidik siswa/I. Pengajian ahad legi ini diadakan pada hari Minggu (30/1/2022) dari pukul 07.00 s/d 10.00 WIB secara virtual yang sebelumnya sudah dikoordinasi secara aktif oleh tim Humas dan Keagaamaan MTsN 4 Bantul.

Pengajian yang diadakan melalui Zoom dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube ini diawali oleh sambutan Kepala Madrasah. Siti Solichah, S.Pd sebagai Kepala MTsN 4 Bantul tersebut memberikan informasi kepada orang tua siswa perihal kondisi belajar yang harus diusahakan suasana kondusif dengan pelarangan penggunaan HP selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain itu, Siti juga menghimbau orang tua siswa untuk mendukung putra-putrinya dalam keikutsertaan ekstrakurikuler. “Bapak dan ibu, saya mengucapkan terima kasih karena didikan bapak dan ibu, siswa MTsN 4 Bantul telah membawa 301 medali hanya selama Januari ini. Tahun lalu, MTsN 4 Bantul berhasil membawa 230 medali sedangkan saat ini sudah meningkat 140%. Maka dari itu, saya meminta bapak dan ibu mendukung putra-putrinya untuk aktif mengikuti ekstrakurikuler, monggo dapat disesuaikan saja dengan minat anak,” ujarnya.

Pengajian inti diisi ceramah dari Drs.Sutoyo yang merupakan guru Al-qur’an Hadist di MTsN 4 Bantul. Sutoyo memberikan kultum tentang syukur, rejeki dan Pendidikan Anak. Sutoyo menegaskan bahwa anak, pekerjaan, persaudaraan, dan keselamatan merupak rejeki yang sangat layak untuk disyukuri dan dirawat dengan baik. Lebih lanjut, Sutoyo mengingatkan untuk mendidik anak didasari oleh rasa syukur dan niat beribadah. “Karakter anak secara agama ini adalah yang paling penting. Selama pandemi kemarin, mungkin anak tidak terbiasa disiplin, maka diharapkan sekarang dapat diperbaiki kembali, kita kembalikan karakter anak untuk dapat disiplin. Hal yang paling penting adalah sebelum mendidik anak menjadi baik, maka orang tua harus baik lebih dahulu. Misalnya, anak diharapkan dapat rajin sholat, maka orang tua harus dapat rajin sholat dulu.”

Guru MTsN 4 Bantul, oleh Sutoyo juga diingatkan untuk meniatkan ibadah dalam mendidik anak-anak agar tujuan memperbaiki karakter serta menghilangkan kebodohan anak dapat dicapai atas ijin Allah. “Jika niat, maka setiap langkah bapak dan ibu guru melangkah ke sekolah/madrasah akan dihitung ibadah,” pungkas Sutoyo. (liz)