Rekatkan Kembali Hubungan Siswa dan Orangtua, MTsN 4 Bantul Gelar AMT
Bantul (MTsN 4 Bantul) — Kesuksesan anak membutuhkan ridha dari orang tua di rumah. Hal ini yang selalu digaungkan MTsN 4 Bantul dalam mendidik siswa untuk senantiasa memperoleh Ridha dari rumah untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Khususnya kelas 9 yang telah dan akan melalui berbagai asesmen di madrasah, mulai dari ujian madrasah hingga Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD).
Menyikapi hal ini, pada hari Kamis (7/3) MTsN 4 Bantul menggelar Achievement Motivation Training (AMT) yang mengundang seluruh siswa kelas 9 dari kelas 9A hingga 9H, beserta orang tua siswa menempati masjid Baitul ‘Ilmi MTsN 4 Bantul. AMT yang mengangkat tema Amazing Student for Amazing Future ini diisi langsung oleh Purwanto, S.Ag. salah satu pembicara yang sudah memiliki pengalaman lebih dari puluhan sekolah.
Agenda dibuka dengan pertanyaan terbuka persoalan kenakalan remaja seperti merokok, berpacaran, hingga menyakiti hati orang tua dan guru. Pertanyaan ini wajib diakui secara jujur dengan menyingkirkan sanksi yang akan didapatkan. Kemudian Purwanto meminta siswa dan orang tua mereka saling berpelukan, mencium tangan, dan bersimpuh untuk merekatkan kembali hubungan siswa dan orang tua. Menurutnya, ujar Purwanto, semakin seorang anak beranjak remaja, maka hubungan dengan orang tua semakin renggang sebab pergaulan anak yang semakin membuat mereka asik sendiri.
AMT ini berlangsung penuh haru sebab kasih sayang orang tua yang disalahpahami menjadi lebih dipahami lewat motivasi yang diberikan oleh Purwanto. Lebih lanjut, Purwanto menanamkan kesadaran, kemawasan, dan keyakinan siswa bahwa sebagaimanapun kesalahan mereka, selalu ditutup dengan keinsafan dan komiten untuk tidak mengulanginya lagi.
“AMT ini sebagai bentuk didikan MTsN 4 Bantul untuk menegaskan siswa, mengingatkan siswa, bahwa setiap hari mereka berangkat ke sekolah, selalu ada perjuangan orang tua di baliknya. Dan siswa harus berjuang pula mendapatkan Ridha dari orang tua dan gurunya,” ujar Sugeng Muhari, saat diminta testimoni oleh tim publikasi berita. (liz)
