Lompat ke isi utama
x
MTsN 6 Bantul

Kepala MTsN 6 Bantul Ikuti Pengajian Bulan Ramadhan Kapanewon Pleret

Dikirim oleh Sugiyono pada 14 March 2025

Bantul (MTsN 6 Bantul) - Kepala Madrasah MTsN 6 Bantul hadir dalam kegiatan Pengajian Bulan Ramadhan Lintas Sektor Se-Kapanewon Pleret yang berlangsung dengan lancar di Pendopo Kalurahan Bawuran pada Jumat (14/03/2025). Pembicara pada acara ini adalah Ustaz Saebani dari MUI Kabupaten Bantul. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari kapolsek, danramil, kepala KUA, Kepala Puskesmas, Lurah dan perangkat desa lainnya, kepala sekolah, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperdalam pemahaman agama khususnya di bulan suci Ramadhan khususnya di wilayah kapanewon Pleret.

Ustaz Saebani, sebagai pembicara utama, menyampaikan 4 poin yang relevan dengan tantangan zaman, yakni Mlmengislamkan orang islam. "Nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Khususnya di Bulan suci Ramadhan ini, kita harus beribadah sebaik mungkin bukan hanya memikirkan bagaimana nanti saat lebaran idul fitri, pakaiannya hingga saat berkunjung ke rumah orang lain. Kita perlu mengutamakan ibadah puasa, agar dapat mendapatkan hikmah dari Bulan Ramadhan ini. Dengan berpuasa bahkan dapat menyembuhkan penyakit. Untuk itu kita sebagai umat islam harus memanfaatkan Ramadhan ini dengan hal yang bermanfaat dan tentunya dapat menambah pahala kita", ungkapnya.


​Selain itu, Ustaz Saebani juga menyampaikan "Gerakan Memanusiakan Manusia." Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya membangun karakter manusia yang berakhlak mulia, berlandaskan pada ajaran Islam yang rahmatan lil-alamin. Menurutnya, Islam bukan hanya mengatur ibadah, tetapi juga mendidik umat untuk saling menghormati dan memperhatikan sesama. Lebih lanjut, Ustaz Saebani membahas pentingnya "Menjawakan Orang Jawa" yang berarti melestarikan nilai-nila budaya Jawa yang penuh dengan kearifan lokal. "Zaman sekarang masih sering ditemukan orang jawa yang justru kesulitan berbahasa jawa, jarang menggunakan pakaian adat jawa, aksara jawa, tingkah laku dan bahasa yang kurang baik seperti berani dan kasar menjawab dengan orang tua, dan lain sebagainya, paparnya. Ia mengajak kita sebagai orang yang tinggal di Pulau Jawa untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal yang selaras dengan budaya jawa serta prinsip-prinsip agama Islam, sehingga memperkuat identitas sebagai umat Isla yang tetap menjaga warisan budaya bangsa. Dalam hal ini, Ia menekankan bahwa agama dan budaya bukanlah hal yang bertentangan, tetapi bisa saling melengkapi dan memperkaya kehidupan beragam.

Tak kalah penting, Ustaz juga mengajak para peserta untuk lebih mengindonesiakan orang Indonesia, yang berarti membawa semangat kebangsaan ke dalam kehidupan. Dalam ceramahnya, Ia menyebutkan bahwa kita telah dijajah dalam hal makanan, banyak masyarakat yang sekarang lebih memilih bahan makanan impor.  Sebagai warga negara Indonesia, kita memilik tanggung jawab untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan yang mengedepankan persatuan dan kesatuan.

Acara pengajian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam yang ramah, toleran, dan mencintai tanah air. (Riz)