Kepala MTsN 3 Bantul Bersyukur Lolos Antologi Puisi “Yang Terjeda”
Bantul (MTsN 3 Bantul) - Kepala MTsN 3 Bantul Sugeng Muhari, S.Pd.Si merasa bersyukur dan bangga berhasil lolos menulis puisi dalam Buku Antologi Puisi berjudul “Yang Terjeda” bersama Guru Seni Budaya Drs.Sutanto, melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati.
“Sebagai Kepala Madrasah saya berupaya memberi contoh langsung kepada warga madrasah menggerakkan literasi. Salah satunya dengan ikut menulis di antologi puisi yang diselenggarakan oleh KYM. Alhamdulillah bisa lolos dan dicetak menjadi buku ber-ISBN”. Demikian dikatakan Sugeng Muhari di madrasahnya saat menerima buku yang dikirim KYM melalui Sutanto yang merupakan anggota komunitas tersebut, Rabu (3/11) Sugeng mengharap dengan contoh yang diberikan dapat menggugah semangat siswa, guru dan pegawai TU untuk turut serta menulis di waktu mendatang. Sutanto menambahkan, buku “Yang Terjeda” prosesnya cukup Panjang, karena dimulai pengiriman naskah sejak Februari 2021, seleksi dan perbaikan di sana sini, dan baru di awal November 2021 diterima. “Untuk menulis antologi di KYM seleksinya cukup ketat. Kebetulan saya mengajak 2 orang yaitu Pak Sugeng selaku Kepala Madrasah dan teman saya guru SMPN 1 Bukateja Purbalingga, ibu Tri Handayani. Alhamdulillah keduanya lolos semua,” imbuh Sutanto.
Founder KYM Vitriya Mardiyati menjelaskan, buku setebakl 276 halaman tersebut ditulis 276 orang, berkolaborasi dengan Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY, H. Arief Gunadi, S.Ag,M.Pd.I, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Sleman, Sri Sumiyatun. Perempuan yang sudah menulis ratusan buku ini menambahkan, Komunitas Yuk Menulis dari waktu ke waktu insyaAllah selalu berbenah. KYM berusaha selalu memberikan tantangan dan surprise indah dalam memajukan literasi Indonesia.
“Alhamdulilah kali ini KYM berkesempatan menulis bersama beberapa pimpinan dinas pendidikan dalam puisi bertema Ayah. Harapan saya semoga saja buku ini dapat diterima baik oleh para pecinta buku sastra juga mampu menjadi penyemangat dalam berkarya,” imbuh Vitriya. (tan)