Luar Biasa, MTsN 6 Bantul Ikuti Pengukuhan Empat Belas Pramuka Garuda
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Rabu (22/2) bertepatan dengan hari lahir Bapak Pandu Dunia, Lord Boden Powell, 14 adik-adik penggalang gugus depan 07035-07036 MTsN 6 Bantul mengikuti pelantikan dan pengukuhan pramuka garuda penggalang di Pendopo Manggala II Pemkab Bantul. Setelah melalui serangkaian ujian dan seleksi di tahun 2022 akhirnya 14 peserta yang diajukan terlantik dan terkukuhkan semuanya.
“Hebat luar biasa, MTsN 6 Bantul adalah satu-satunya madrasah yang mengikuti pengukuhan pramuka garuda tingkat penggalang dengan jumlah peserta terbanyak,” ujar Mafrudah, Kepala MTs Negeri 6 Bantul.
Pelantikan dan pengukuhan pramuka garuda ini selaras dengan program Kwartir Daerah (Kwarda) DIY yang dinamai Saguminsaga (satu gugus depan minimal satu pramuka garuda). MTsN 6 Bantul sudah mewujudkan hal ini, bahkan tidak hanya satu, tetapi 14 pramuka garuda yang siap meneruskan estafet keteladan sikap mulia di rumah, madrasah, masyarakat, dan negara.
Heri Purnomo dalam laporannya selaku ketua tim seleksi mengatakan bahwa ada 92 peserta yang mengajukan untuk diseleksi dan lulus 82 orang. “Tidak semua adik-adik penggalang yang diajukan oleh gugus depan bisa lolos. Alhamdulillah, MTsN 6 Bantul semuanya lolos,” kata Joko Setiawan Ketua Gugus Depan MTsN 6 Bantul.
Pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Joko Surono selaku wakil Ketua Kwarcab Bantul yang berhalangan hadir. “Semoga adik-adik yang terlantik hari ini memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa dengan mengembangkan kemampuan, kecakapan, dan bisa menjadi teladan di manapun berada dengan berpegang teguh pada Tri Satya dan Dasadarma,” tandas Joko Surono.
Adik-adik yang terlantik dari MTsN 6 Bantul adalah Kesha Rina Dwi Hidayah, Kenia Nurul Khusna, Thalita Azmi Cahyadewi, Intan Nur Rochmah, Reisya Nofriana Cahyani, Salsabila Diva Dimione, Alifia Naila Fathna Putri, Muhammad Rajwa Hilmi Sabighani’am, Muhammad Rofiq, Daffa Fadhlur Rahman, Aditya Gusta Hartawan, Rajasa Yokhannanda, Rafa Raditya Danadyaksa Basuki, dan Muhammad Nadhif Maftuhani. (rin)