Siswa MAN 4 Bantul Isi Pengajian Sentral, Bahas 5 Langkah Kehidupan
Bantul (MAN 4 Bantul) – Salah satu program pembiasaan baik di MAN 4 Bantul adalah adanya pengajian sentral yang dilakukan secara berkala setiap Senin. Kegiatan yang berlangsung Senin (9/9) ini disambut baik dan antusias dari seluruh warga madrasah. Pengajian ini disiarkan langsung dari laboratorium komputer untuk seluruh siswa kelas X hingga XII. Adapun pengisi pengajian ini adalah Fikriyatul Ilmi, salah satu siswa yang mengikuti program layanan SKS dua tahun.
Materi pengajian tersebut Fikriyatul membahas tentang 5 langkah penting dalam tujuan hidup, yakni bersyukur kepada Allah SWT, membuat program ibadah, menjauhi kemaksiatan, berdoa dengan khusyuk dan memilih komunitas yang baik. Selain itu, fikri juga menyampaikan tentang 5 tahapan dalam proses belajar, yakni menjadi guru, menjadi murid, menjadi pendengar, menjadi pecinta orang berilmu atau bukan siapa-siapa.
Penyampaian ini didasarkan pada konsep perubahan setiap 7 tahun dalam kehidupan seseorang. Pada usia 7 tahun, seorang anak harus mulai sekolah. Setelah itu, pada usia 14 tahun, mereka memasuki sekolah lanjutan, kemudian pada usia 21 tahun melanjutkan pendidikan tinggi. Pada usia 28 tahun, seseorang dianggap siap memasuki bahtera rumah tangga, sedangkan pada usia 35 tahun, seseorang diharapkan sudah memiliki pekerjaan.
Syech Maimoen Zubair, ulama besar yang juga menjadi referensi dalam pengajian ini, menyebutkan bahwa pada usia 42 tahun, seseorang akan bisa menentukan kondisi finansialnya. Bila belum kaya, mungkin itu bukan jalannya. Pada usia 49 tahun, seseorang mulai memasuki masa lansia dan di usia 63 tahun, disebutkan bahwa hidup atau mati masih dianggap wajar. Setelah usia 70, menurut almarhum Maimoen Zubair, siklus kehidupan kembali seperti saat awal karena angka tujuh memiliki makna signifikan setelah usia tersebut.
Pengajian sentral ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi para siswa untuk memahami dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam. (lel/ica)