Lompat ke isi utama
x
MI Al Anwar Nangsri Pundong

Guru MI Al Anwar Ikuti Penutupan  Desiminasi Pelatihan Metode GASING dalam Matematika, Siapkan Generasi Indonesia Emas

Dikirim oleh Sugiyono pada 15 August 2024

Bantul (MI Al Anwar) - Guru MI Al Anwar ikuti penutupan Bimtek matematika yang digelar oleh KKG Bantul selatan (MI Miftahul Ulum, MI Patalan dan MI Al Anwar) selama 3 kali dengan sistem mobile tiga madrasah yang ketempatan.
Pelatihan dengan Metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan)   Kegiatan desiminasi yang digelar KKG Bantul selatan dengan narasumber Mulat Viriyanto,M.Pd   Rabu (14/8/2024) ini mengenalkan metode belajar yang ceria dalam Matematika. Agar para siswa dan guru bersemangat.Hadir dalam pelatihan bimtek desiminasi gasing dari LP Ma'arif Ahmad Farid dan 40 peserta dari tiga madrasah .

Mulat Viriyanto selaku narasumber menjelaskan, kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi guru ke depan. Para kepala madrasah  dan guru yang hadir mengikuti bimtek,  bisa menjadi contoh untuk teman-teman semua dalam meningkatkan nilai studi utamanya bidang Matematika.

"Kenapa harus ada kegiatan Metode GASING? Kita akan masuk ke Indonesia Emas 2045. Kabupaten Bantul juga harus siap menjadi Bantul Emas 2045, yang harus disiapkan ialah pendidikan," pungkasnya.

Ahmad Farid selaku ketua yayasan Nu Bantul dalam sambutanya dari yayasan mengapresiasi atas kegiatan bimtek ini beliau mengharapkan  ada perubahan mindset dalam belajar mengajar. Hal ini harus disambut dengan langkah meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya yaitu melalui Metode GASING. Ini salah satu upaya mengubah cara belajar, mindset, utamanya untuk guru dan anak-anak. Karena jika tidak diubah ada kekhawatiran cara guru dalam kelas akan sama dengan metode belajar mengajar 10 tahun lalu.

"Padahal kita akan menghadapi tantangan lainnya. Ini upaya langkah mitigasi kita kepada anak-anak utamanya terkait teknologi. Metode GASING ini harus diperkuat. Utamanya anak-anak dari Madrasah menjadi anak-anak yang kita siapkan untuk Bantul 2045.

Ahmad Farid juga berharap dengan pelatihan ini akan ada perubahan mindset, cara belajar, penguasaan skill, serta pemahaman lebih baik di dalam Matematika. Anak-anak semakin cerdas dan kreatif.

Kegiatan desiminasi yang digelar oleh KKG Bantul selatan ini tidak hanya bersifat melaksanakan instruksi dari pelatihan di surabaya akan tetapi  mengenai pendidikan Matematika. Akan tetapi juga untuk melangkah ke depan menyiapkan anak-anak di 2045 lewat Metode GASING. Sebab passion menjadi penting. Program ini perlu terus berlanjut dan kedepan madrasah di Bantul dapat menjadi percontohan dalam program peningkatan pendidikan di Indonesia.

Mulat viriyanto menambahkan Metode GASING tidak hanya sekadar berhitung tapi juga melatih keterampilan 8C. Di antaranya meliputi Communication (Komunikasi), Creativity (Kreativitas), Colaboration (Kolaborasi), Critical Thinking (Berpikir Kritis), Compassion (Kasih Sayang) dan Character (Karakter). Kemudian cara berkomunikasi juga memasukkan unsur Culture (Budaya) dan Computational Logic (Logika Komputasi).

"Nanti yang dilihat karakter anak dan karakter guru berubah. Dua keterampilan terpenting yaitu Culture dan Compassion. Bagaimana mengajar matematika disesuaikan dengan budaya sekitar serta mengajar dengan hati," jelasnya.

"Pintar itu terjadi dari cara belajar mengajar, bukan dari kemampuan mendasar. Jadi semuanya pasti dapat menjadi pintar," pungkasnya. [Fatim]