Lompat ke isi utama
x
MI Al Anwar Nangsri Pundong

Kepala MI Al Anwar Hadiri Undangan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) Di Sekolah melalui Zoom Metting

Bantul (MI Al Anwar ) Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar zoom metting terkait Kesehatan Reproduksi , Manajemen Kebersihan Sanitasi dan Manajemen kebersihan Menstruasi (MKM) Senin, 29/04/2024 melaui zoom metting. Etty Kumolo Wati selaku dari Dinas Dikpora dalam sambutanya menyampaikan MKM merupakan pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi, dan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.Beliau menambahkan agar bisa menjaga lingkungan yang bersih dan nyaman ,ucapnya


Wiwit Heris selaku tim tenaga Kesehatan menjelaskan dalam sambutanya“Pokok permasalahan pada remaja terkait menstruasi ini adalah kurangnya pengetahuan mengenai MKM dan buruknya sanitasi air. Sekarang kita berpikir di sekolah itu perlu ada pengaturan toilet atau sanitasi. Berapa banyak sekolah yang tidak punya kamar mandi, karena bagaimanapun kebersihan menstruasi sangat penting,”Tuturnya 
Banyak anak perempuan tidak memiliki pemahaman yang tepat bahwa menstruasi adalah proses biologis yang normal. Mereka justru baru mengenalnya pada saat menarke alias saat pertama kali mengalami menstruasi. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa anak perempuan sering kesulitan membeli atau mendapatkan pembalut saat diperlukan.Ini yang harus diperhatikan bahwa sekolah harus memfasilitasi bisa dari dana bos dang yang lain , sehingga jika ada siswa yang mengalami permasalahan dengan fasilitas lengkap di UKS , maka insya Allah prestasi meningkat anak aman dan nyaman dalam belajar

.
Penelitian UNICEF di Indonesia pada 2015 menemukan fakta 1 dari 6 anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat menstruasi. Wiwit mengatakan beberapa rekomendasi untuk guru dan pengelola sekolah, antara lain menyampaikan materi kebersihan menstruasi sebagai bagian dalam pelajaran kesehatan reproduksi di sekolah, melaksanakan MKM sebagai salah satu kegiatan wajib pada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), menyediakan jamban yang ramah anak untuk siswi, menyediakan pembalut dan obat pereda rasa nyeri di ruang UKS.
“Guru juga harus memberikan informasi tentang menstruasi kepada siswa supaya mereka dapat bersikap baik kepada teman perempuan yang sedang menstruasi,” kata  Wiwit
Selain itu, kata Dr.Wiwit, MKM juga penting untuk laki-laki karena berdampak bagi meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan sistem reproduksi manusia, meningkatnya keterampilan pola pengasuhan orang tua, dan mendorong kesetaraan gender. Tidak hanya itu, MKM juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan partisipasi pendidikan anak perempuan, serta anak-anak mereka di masa mendatang.
Dampak yang terjadi bila tidak menjaga kebersihan saat menstruasi akan rentan terjadi infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, dan iritasi pada kulit.,”ungkapnya (Fatim)