Kepala TU MTsN 6 Bantul Ikuti Zoom Meeting Safari Keagamaan Anti Korupsi Kanwil Kemenag DIY
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Dalam upaya memperkuat pemahaman nilai-nilai integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan instansi pemerintah, Kepala TU MTs Negeri 6 Bantul, Nur Latif mengikuti kegiatan Safari Keagamaan Anti Korupsi yang digelar secara daring oleh KPK bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis (24/04/2025).
Kegiatan ini dibuka oleh Muntolib, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY, yang menegaskan pentingnya mewujudkan Zona Integritas (ZI) sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Muntolib menyampaikan bahwa ZI bukan sekadar slogan, tetapi merupakan komitmen nyata menuju lingkungan kerja yang bebas dari praktik korupsi dan sarat dengan pelayanan publik berkualitas. “Korupsi dan integritas tidak akan pernah bisa berdampingan. Di saat kita memperkuat integritas, maka kita menutup ruang bagi korupsi,” tegas Muntolib.
Acara ini diikuti oleh berbagai unsur pegawai Kemenag, termasuk komunitas madrasah dan tokoh agama dari Kabupaten Bantul. Dalam sesi pemaparan, Ketua KPK RI, Ibnu Basuki Widodo menjelaskan definisi dan berbagai bentuk tindak pidana korupsi, mulai dari suap menyuap, gratifikasi, pemerasan, hingga lelang jabatan. Ibnu juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap penggunaan anggaran, serta akuntabilitas jabatan di sektor publik.
Diskusi dipandu oleh Abdul Suud, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, dan menghadirkan Dion Hardika Sumarto, Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK RI, yang memaparkan langkah-langkah konkret pencegahan korupsi. Ia menekankan perlunya pendekatan sistemik yang mencakup edukasi antikorupsi, penguatan transparansi, serta peningkatan kesejahteraan pegawai untuk menutup celah penyimpangan.
Kepala TU MTsN 6 Bantul, Nur Latif mengapresiasi kegiatan ini dan menilai bahwa safari keagamaan seperti ini menjadi pendekatan yang tepat dalam menginternalisasi nilai antikorupsi di lingkungan kerja. “Kami sangat mendukung program ini karena selaras dengan semangat pelayanan kami di madrasah. Integritas adalah fondasi utama untuk membangun kepercayaan publik,” ujar Nur Latif.
Sementara itu, Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah turut memberikan tanggapan positif atas partisipasi madrasah dalam kegiatan ini. “Madrasah harus menjadi garda depan dalam mengampanyekan nilai kejujuran dan tanggung jawab, baik kepada peserta didik maupun kepada seluruh tenaga kependidikan. Kami akan terus menguatkan budaya antikorupsi dalam kegiatan pendidikan dan tata kelola madrasah,” ungkap Mafrudah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Agama, termasuk madrasah, semakin memahami pentingnya menjunjung tinggi nilai integritas sebagai bagian dari pengabdian kepada negara dan masyarakat. Semangat antikorupsi pun diharapkan bisa menjadi budaya kerja yang melekat dalam setiap aktivitas pelayanan publik. (ltf/bel)