Lompat ke isi utama
x
madania

Siswi MA Madania Bantul Ikuti Kegiatan Edukasi Keseharian Reproduksi dan MKM melalui Zoom Meeting

Bantul (MA Madania) - Di sekolah-sekolah negeri terdapat program yang dinamakan sekolah sehat, sedangkan di madrasah ada program madrasah sehat. Dalam acara ini di gelar secara online melalui Zoom Meeting. Terdapat beberapa perwakilan dari bapak dan ibu dari dinas-dinas tertentu yang turut mengikuti dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan, yaitu ada dari Dinas Dikpora DIY, Dikmad Sleman, Kemenag DIY, Disdik Gunung Kidul, Baldik Sleman, Baldik Kota Yogyakarta, Perwakilan setiap SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dll. Kemudian ada pula dari Kabupaten Bandung. Pengisi atau pemberi materi disampaikan oleh Wiwit Heris dari SPEAK Indonesia, Senin (29/4). Hadir ikut berpartisipasi dalam zoom meeting perwakilan para siswa MA Madania Bantul, bertempat di ruang kelas.

Etty Kumolowati menyampaikan arahannya terkait MKM "Kita harus menyiapkan tempat yang nyaman bagi perempuan. Kemudian juga berkaitan dengan sampah atau limbah pembalut, mau tidak mau sekolah juga harus mengolah, karena pembalut yang ada lumuran darah harus diolah limbah padat medis infeksius. Limbah ini harus dibakar pada suhu tinggi. Untuk mengolah limbah padat medis infeksius memerlukan biaya yang cukup besar. Sekolah perlu menyediakan jumlah toilet yang memenuhi standart khususnya bagi perempuan. Karena, untuk perempuan yang sedang menstruasi memerlukan waktu untuk bebersih di kamar mandi"

Adapun materi singkat yang disampaikan oleh Wiwit Heris terkait Peningkatan Kapasitas Sekolah dan Mitra Untuk Edukasi Pubertas dan Manajemen Kesehatan dan Kebersihan Menstruasi (MKM) melalui Aplikasi Oky. Sehat lingkungan sebagai bagian dari Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang diharapkan lebih banyak sekolah Indonesia yang memiliki akses sanitasi sekolah. MKM penting karena 63% orangtua siswa tidak  pernah menjelaskan tentang menstruasi pada anaknya, 45% orangtua siswa merasa tidak perlu menjelaskan menstruasi kepada anaknya karena alasan tidak pantas, dan  1 dari 5 anak perempuan tidak pernah berdiskusi dengan teman tentang menstruasi sebelum mendapatkan menstruasi pertama.  Rasio tolilet yang ada di sekolah saat ini jauh dari ideal. Untuk toilet laki-laki 1:50 (ideal 1:40, kemudian untuk toilet perempuan 1:40 (ideal 1:25). 73% sekolah tidak memiliki akses sanitasi yang layak.

Kepala MA Madania Bantul, Anis Fatiha menyampaikan apresiasinya. “Kegiatan sosialisasi terkait MKM (Manajemen Kebersihan Menstruasi) ini sangat bermanfaat bagi remaja putri terutama yang duduk dibangku menengah pertama dan atas, sebagai ilmu pengetahuan yang belum tentu mereka dapatkan dari orang tua maupun keluarganya ketika menghadapi menstruasi. (Ans/Svr).